Hentikanlah segala perbuatan buruk atau maksiat yang selama ini dilakukan oleh diri baik yang disadari ataupun tak tersadari. Sebab, kita tak mau karunia yang tersebar luas itu menghilang dari dalam diri manusia. Biarkanlah karunia-Nya itu tetap bersemayam di dalam diri sebagai penyemangat di kala berbuat kebaikan atau ibadah. Karunia-Nya itu pula yang akan menjadi pengingat di kala manusia hampir membelokkan diri dari jalan yang ditunjuki-Nya.
Baca selengkapnya »Kemaksiatan Biang Kehancuran Peradaban
Betapa banyak peradaban besar yang binasa dikarenakan dekadensi moral sudah menjadi budaya. Kaum Samud, kaum Aad, dan bangsa-bangsa besar lainnya yang harus rela kehilangan kejayaannya disebabkan mereka membiarkan bibit kemaksiatan tumbuh. Oleh sebab itu, teguhlah kita dalam menjaga larangan-larangan Allah kepada anak-anak kita dan orang-orang yang dalam wewenang kita. Sebagaimana mereka ‘bersabar’ untuk mendapat izin dari kita untuk bermaksiat maka kita pun akan bersabar untuk mencegah mereka agar tidak melanggar larangan-larangan Allah tersebut.
Baca selengkapnya »Bukalah Gembok Hatimu!
Bisa jadi gembok hati itu mewujud dalam kesulitan, kesulitan untuk menangis mengingat azab Allah, Kesulitan untuk menitikkan air mata ketika shalat, Kesulitan untuk menjadi sedih mendengar pedihnya siksaan neraka. Kepada diri penulis pribadi dan para pembaca Dakwatuna yang dirahmati Allah SWT., marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk membuka gembok yang selama ini mengunci hati kita. Percayalah dengan sepenuh kepercayaan bahwa yang membolak-balikkan hati adalah Allah SWT.
Baca selengkapnya »Tiga Syarat Tobat Kepada Allah dalam Kitab Riyadhus Shalihin
Bertobat hukumnya wajib. Kemaksiatan yang terjadi antara hamba dan Allah, maka untuk bertobat itu harus memenuhi tiga syarat: Pertama, menghentikan kemaksiatan yang dilakukan; Kedua, menyesali perbuatan maksiat yang telah dilakukan; Dan ketiga, bertekad untuk tidak akan kembali mengulanginya.
Baca selengkapnya »Dekatilah Allah SWT dengan Khauf
Perbuatan maksiat kepada Allah bisa dicegah dengan sifat khauf, takut kepada Allah SWT. Dengan memiliki sifat khauf kita tidak berani bermaksiat, teringat akan siksa dan Azab-Nya yang sangat keras. Bahkan Allah SWT akan memberikan petunjuk, rahmat, dan keridhaan bagi hamba-hamba-Nya yang khauf . Dan khauf merupakan bukti keimanan kita kepada Allah SWT.
Baca selengkapnya »Belajar Bermasyarakat dari Semut
Tatanan masyarakat semut jauh lebih baik dari tatanan masyarakat manusia. Masyarakat semut tidak pernah bersifat mementingkan diri sendiri dalam kehidupannya. Mereka saling tolong menolong dalam kebaikan dan keberlangsungan hidupnya.
Baca selengkapnya »Enam Syarat Bermaksiat
Saudaraku, jika kita tidak bisa melakukan semua syarat yang tersebut diatas, maka masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita memakan rezeki-Nya? Masihkah kita bermaksiat kepada Allah sedangkan kita tinggal di bumi-Nya?
Baca selengkapnya »Ketika Jujur Telah Menjadi Barang Langka
Namun ternyata, pergantian zaman, pertukaran waktu membuat kekokohan itu terkikis perlahan. Era modernisasi yang menghantarkan kecanggihan membuat jujur seperti alat tukar yang bisa diperjualbelikan dengan sembarangan saja. Tidak lagi menjiwai, tidak lagi mendasari.
Baca selengkapnya »Bangun Kesiangan, Bolehkah Mengqadha Shalat Subuh?
Maka, kasus yang dialami saudari penanya, hendaknya shalatlah ketika terbangun dari tidurnya, walau telah melewati waktunya. Jika Shalat Subuh kelewatan karena tertidur, lalu bangun di waktu Dhuha, maka shalatlah Subuh saat itu. Begitu pula jika dia baru bangun di waktu Zhuhur, maka shalat subuhlah ketika dia ingat.
Baca selengkapnya »Menghindarkan Anak dari Kejahatan Seksual
Pelecehan dan kejahatan seksual (pemerkosaan) bisa terjadi di mana-mana. Baik di sekolah, luar sekolah bahkan bisa saja terjadi di rumah sendiri dari orang-orang yang dekat dengan korban. Maka oleh karena itu, orang tua harus ekstra hati-hati melindungi anak-anaknya sehingga terhindar dari musibah kejahatan seksual.
Baca selengkapnya »