Topic Archives: Krisis di Suriah

Jika terbukti bahwa langkah Turki untuk merebut Al Bab dihalangi YPG/SDF/PKK dari arah Afrin/Tel Rifat dan Manbij, maka clash berskala global tidak akan terhindarkan, karena Turki akan mewakili umat Islam di satu sisi sedangkan Assad akan dibekingi Rusia plus Iran mewakili blok Timur, dan YPG/SDF/PKK jika dibekingi AS akan mewakili blok Barat. Perang Dunia akan berulang ketiga kalinya, namun dengan posisi yang sungguh tidak seimbang.

Perang Suriah hendak memasuki tahun keenamnya dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Menurut estimasi PBB, hingga kini perang itu telah menelan lebih dari 400.000 korban jiwa dan menjadikan sekitar empat juta orang sebagai pengungsi.

Dilain pihak, koordinator Kemanusiaan di Turki, Nursil Jakir Oglo mengatakan, pihaknya kini tengah membangun infrastruktur di kota Jarabulus. Hal ini dilakukan agar dapat mengembalikan kondisi normal di wilayah yang sudah 2 tahun berada di bawah kontrol teroris ISIS.

Pengacara Michael Shams, yang mengikuti perkembangan terhadap kasus penangkapan dan tahanan politik mengatakan, pada hari Selasa (6/9/2016) kemarin, 50 orang tahanan telah dilepaskan oleh rezim Asad, 7 orang diantaranya adalah wanita, mereka ditahan di penjara utara Damaskus.

Dalam pertemuan itu Erdogan ingin menekankan agar gencatan senjata segera terwujud di Aleppo beberapa hari menjelang hari raya Idul Adha. Disamping itu ia juga berharap agar dibukanya jalur kemanusiaan untuk mengirimkan barang kebutuhan ke lokasi konflik itu.

Kota Jarabulus di Suriah yang berada dekat perbatasan Turki telah dibersihkan dari milisi ISIS setelah dikuasai selama 2 tahun. Lokasi itu kini menjadi zona aman sehingga para pengungsi Suriah dapat kembali ke wilayah tersebut.

Menlu AS, John Kerry, dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov, gagal mengantisipasi perbedaan pandangan kedua negara sehingga menghalangi tercapainya kesepakatan penyelesaian konflik di Suriah, yang diinisiasi oleh Jerman dan Perancis sebagai mediator kedua pihak.

Omran adalah anak Suriah yang hidup di Aleppo. Usianya baru genap empat tahun. Di malam penyerangan itu Omran terduduk di dalam ambulance. Wajahnya penuh dengan debu dan darah, yang mengalir segar membasahi sebagian mukanya. Omran terduduk dengan pandangan kosong. Ia berhasil selamat setelah para relawan mengeluarkannya dari bawah reruntuhan rumah yang hancur lebur oleh roket pesawat tempur dari sekutu rezim Asad, Rusia.

Tiga peristiwa besar bagi Turki berturut-turut terjadi dalam waktu relatif dekat. 15 Juli 2016: Kudeta gagal kelompok teroris Gulen. 1 Agustus 2016: Runtuhnya pertahanan pasukan Assad di Aleppo Selatan. Dan terakhir, 24 Agustus 2016: Pembebasan Jarablus dari cengkeraman kelompok teroris dunia: ISIS. Apakah semua ini terjadi semudah Turki membalik tangan?

"Turki akan bekerja lebih erat lagi dengan negara-negara di kawasan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, terutama di Suriah. Sama seperti kami mencari solusi untuk memperbaiki hubungan dengan Suriah dan Rusia," jelas dia.