Topic Archives: Hubungan Saudi-Iran

Wakil putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, menyatakan bahwa Arab Saudi berharap krisis politik Saudi dan Iran pasca dieksekusinya Syaikh Nimr Baqr Al-Nimr tidak berujung dengan perang.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengeluarkan kecaman keras atas sikap dan tindakan pemerintah Iran dalam krisis terakhirnya dengan Arab Saudi.

Melihat sikap kedua negara yang sama-sama keras, banyak pihak yang khawatir konflik meningkat hingga tahap adu kekuatan militer. Terkait hal ini, laman situs rassd.com, merilis infografis berbahasa Arab berisikan perbandingan kekuatan militer Arab Saudi dengan Iran.

Menurut Ikhwanul Muslimin, revolusi Suriah telah berhasil mengungkap wajah asli negara Iran dan bagaimana bahaya proyeknya di kawasan Timur Tengah dan juga dunia internasional.

Otoritas penerbangan sipil Saudi, Senin (4/1/2016) sore kemarin, menyatakan telah menghentikan semua penerbangan sipil dari dan ke Iran. Langkah ini menyusul pemutusan hubungan diplomatik Saudi-Iran.

Dewan keamanan PBB, Selasa (5/1/2016) hari ini, mengecam aksi penyerangan kantor kedutaan besar Arab Saudi di Teheran. Sementara duta besar Arab Saudi di PBB, Abdullah Al-Moallimi, menyebut penyerangan ini sebagai pelanggaran yang sangat serius.

Duta besar Arab Saudi di PBB, Abdullah Al-Moallimi, Selasa (5/1/2016) hari ini, menyatakan bahwa Arab Saudi tidak butuh permintaan maaf Iran.

Babak baru (pemutusan hubungan diplomatik) di tengah ketegangan antara Saudi dan Iran ini makin memanaskan suhu politik di regional timur tengah, di kala perang melawan syiah Hutsi di Yaman, dan perang antara Mujahidin pembebas Suriah dengan Bashar Assad masih berlangsung.

Setelah Saudi, kini Bahrain dan Sudan juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul serangan demonstran ke kantor kedubes saudi di Teheran

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, mengumumkan bahwa Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran pada Minggu (03/01/16) malam.