Menyikapi peristiwa pembakaran terhadap bendera Tauhid dengan tulisan "Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah" yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ansor, Nahdlatul Ulama (NU), di Alun-Alun Blubur Limbangan, Kabupaten Garut, saat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-3, Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia menyatakan sikap.
Baca selengkapnya »Fenomena Orang Diduga Gila Aniaya Ulama, Umat Harus Waspada
Jika melihat motif yang hampir sama bahkan pelakunya dua-duanya diduga sakit jiwa atau gila, kita patut waspada, namun tetap harus tenang dan jernih melihat fenomena ini. Saya berharap polisi melihat fenomena ini sebagai hal yang serius.
Baca selengkapnya »Sinergi Antar Gerakan Dakwah Islam di Dalam Menyongsong Kebangkitan Umat
Dalam sebuah perjalanan diharuskan untuk menunjuk seorang pemimpin. Apalagi dalam menyongsong kebangkitan umat. Biarlah Allah yang memilih siapakah pemimpin Islam, yang perlu dilakukan sekarang ialah bersinergi antar semua gerakan Islam untuk tujuan yang sama. Berhenti memenangkan ego dan hawa nafsu, hilangkan fanatisme atas mazhab maupun golongan, dan mulai berdialog dengan cara yang baik. Apabila semua gerakan saling bahu membahu, menolong dan bekerja sama maka akan ada jam’ah besar Islam dalam satu kekuatan yang bisa mewujudkan kebangkitan Islam itu sendiri, menolong saudara muslim di Negara lain yang sedang berperang, dan membantu untuk membebaskan nya dari penjajahan.
Baca selengkapnya »Peran Organisasi Islam Indonesia Sebagai Solusi Persatuan Umat
Dengan organisasi Islam di Indonesia pula, seperti Nahdlotul Ulama dan Muhammadiyah yang notabene organisasi terbesar di Indonesia di harapkan mampu menjaga kesatuan umat berbangsa dan bernegara di Indonesia, juga pemerintah harusnya menjadi pelopor dan pendorong masyarakat dalam mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis. Selaras dengan UU No 7 tahun 2012 pasal 9 yang menyatakan bahwa, “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib meredam potensi konflik sosial di masyarakat”.
Baca selengkapnya »Pesan NU Kepada Muhammadiyah yang Merayakan Milad ke 104
Muhammadiyah bersama-sama dengan NU merupakan aset nasional yang terus berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
Baca selengkapnya »Pernyataan Sikap PBNU Terkait #AksiDamai411: “Saatnya Memenuhi Rasa Keadilan Masyarakat”
Mencermati perkembangan situasi dewasa ini, bersama ini kami tegaskan: Sebagai bagian dari cara berdemokrasi yang beradab dan niat yang tulus untuk meluruskan etika kepemimpinan, Kami mengapresiasi #AksiDamai411. Karena hakikat kepemimpinan adalah teladan yang baik (uswatun hasanah). Pemimpin tidak boleh berujar kalimat-kalimat kotor yang menimbulkan kontroversi bahkan melahirkan perpecahan. Pepatah mengatakan: “Keselamatan seseorang adalah dengan menjaga lisannya”.
Baca selengkapnya »Jejak Demonstrasi Kaum Sarungan
Segenap Kaum sarungan perlu ingat petuah pendirinya Hadratusyeikh Hasyim Asy’ari. "Pertahankanlah agama Islam, berusahalah sekuat tenaga memerangi orang yang menghina Al-Quran, menghina sifat Allah dan tunjukkanlah kebenaran kepada para pengikut kebatilan dan penganut akidah sesat. Ketahuilah, usaha keras memerangi (pemikiran-pemikiran) tersebut adalah wajib”.
Baca selengkapnya »Menemukan Akar Sejarah PKS, Mengenang KH Ruslan Effendi
Kepergian para perintis seperti Bang Lani, Rahmat Abdullah, KH Acep Abdul Syukur, Makmur Hasanuddin, Hud Abdullah Musa dan lain-lain mengingatkan kader PKS untuk mewariskan tongkat estafet perjuangan kepada generasi baru yang mungkin tak sempat mengenal dakwah lebih mendalam.
Baca selengkapnya »Terkait Putusan IPT 1965, PBNU: Itu Pengadilan Partikelir, Abaikan Saja
IPT 1965 merupakan bentukan sejumlah aktivis hak asasi manusia, akademisi, dan jurnalis dengan tujuan membuktikan terjadinya genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang selama ini tidak pernah diakui oleh negara. Meskipun berbentuk pengadilan, namun putusan dari IPT tidak mengikat secara hukum melainkan putusan moral.
Baca selengkapnya »Pemaknaan Pluralis Ketuhanan Maha Esa Dalam Pancasila
Teolog Jerman Olaf Schumann memberika penafsiran terhadap sila Ketuhanan Yang Maha Esa, “Istilah “ketuhanan” merupakan istilah yang sangat abstrak; bukan “Tuhan” melainkan “ketuhanan”, suatu prinsip mengenai Tuhan, tetapi bukan Tuhan itu sendiri. Oleh karena itu, ia pun sangat sulit diterjemahkan ke dalam bahasa asing... Jadi, dengan rumusan sila ketuhanan diberikan ruangan luas yang sekaligus dilindungi oleh negara agar agama-agama yang diakui dapat menguraikan dan mengembangkan pemahaman mereka masing-masing mengenai Tuhan itu.”
Baca selengkapnya »