Topic
Home / Narasi Islam / Sosial (halaman 6)

Sosial

Kita Sebagai Manusia Terlahir Istimewa

Sekarang kita mengetahui bahwa Allah telah menciptakan manusia sejak awal sebagai pemenang. Kita mampu mengalahkan jutaan calon manusia lain untuk menembus rahim ibu kita. Ini bukan tanpa maksud, karena Allah tahu bahwa manusia makhluk yang kuat. Setelah lahir ke dunia, Allah langsung menganugerahkan tugas khusus kepada manusia untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Allah Yang Maha Mengetahui memberikan tugas ini karena mengetahui potensi setiap individu untuk menjadi pemimpin.

Baca selengkapnya »

Cahaya Islam yang Hilang ke Negeri Sakura

Hari ini kaum muslimin kehilangannya. Cahaya yang telah terbang menghilang ke negeri tak banyak pengagungan terhadap Allah. Banyak dari ia yang rajin ibadah namun muamalahnya tak mencerminkan Islam. Banyak yang muamalahnya Islami namun lalai terhadap kewajiban ibadahnya. Dikotomi bahwa muamalah (profesional, hubungan terbaik kepada manusia) bukanlah bagian dari ibadah merenggut pikiran sekuler masyarakat.

Baca selengkapnya »

Menjadi Guru yang Dirindukan

Jika kita telah menjadi sosok yang dirindukan anak didik, maka proses mengajar dan mendidik pun terasa lebih harmonis lebih dari sebuah rutinitas menggugurkan kewajiban pertemuan di kelas semata. Tidak hanya pelajaran yang disampaikan diterima dengan penuh antusias, tapi hal-hal positif berkaitan pembentukan karakter pun akan diteladani oleh mereka. Semoga kita semua bisa menjadi sosok guru yang dirindukan dan membawa perubahan baik dari segi akademis maupun karakter anak-anak-anak didik kita. Amin.

Baca selengkapnya »

Masjid Ramah Anak

Agar mereka tertib dan tidak ramai di masjid mungkin kita bisa mengupayakan solusinya. Pertama, sediakan arena bermain untuk anak. Di beberapa masjid sudah melakukannya. Memberikan akses bermain untuk anak. Ada kolam bola, perosotan, atau balon pada sudut masjid. Bahkan ada masjid yang menyediakan minum gratis atau pampers gratis. Pelayanan yang keren sekali. Kedua, pembinaan oleh orang tua. Di rumah orang tua memberikan penanaman nilai tentang adab-adab di masjid. Di antaranya tenang, tidak membuat gaduh atau mengganggu orang shalat. Ketiga, manajemen shaf. Anak-anak diberikan shaf di antara orang dewasa agar dapat mengawasi dan mendisiplinkan mereka. Tentu mereka tidak mau ribut jika ada orang tua di dekatnya. Keempat, pengurus masjid senantiasa tidak bosan memberikan imbauan kepada jamaah masjid. Nasehat yang berulang-ulang diharapkan dapat dimengerti, dipahami dan diterapkan.

Baca selengkapnya »

Stop Makan Mayat Saudaramu!

Siapa manusia yang tidak memiliki aib? Sudah pasti tidak ada. Untuk itu agar Allah menutup aib kita di dunia dan akhirat, kita harus pandai-pandai menutupi aib saudara sesama Muslim. Karena seseorang yang suka membuka aib seseorang pasti akan Allah sebarkan aibnya ke seluruh manusia. Siapa pun yang suka melakukan ghibah maka ia juga akan dighibahi oleh orang lain. Tidak ada manusia yang sempurna, kita juga memiliki aib dan kekuarangan.

Baca selengkapnya »

Agar Toleransi Tidak Salah Kaprah

Dengan demikian umat Islam harus bersikap tegas dalam bersikap sehingga umat agama lain memahaminya dan tidak menuduh Islam intoleran gara-gara melaksanakan syariat Islam. Malah umat non Islam yang intoleran jika menghalang-halangi umat Islam menerapkan perintah agamanya. Sehingga gerakan liberalisme yang mengatakan bahwa semua agama adalah benar, maka kemudian dilakukan dialog antar umat beragama untuk mencari titik kesamaannya maka jelaslah bahwa tindakan ini tidak dibenarkan karena secara aqidah, Islam sudah berbeda dengan agama lainnya dan hanya Islam yang benar.

Baca selengkapnya »

Syiar Qurban, Syiar Hak dan Kasih Sayang

Sejatinya syiar qurban merupakan potret perhatian Islam terhadap hak perhewanan. Di saat banyak yang berbicara tentang berbagai macam hak; hak asasi manusia, hak kesehatan, hak ketenagakerjaan, hak intelektual dan lainnya. Ternyata Islam sangat konsen terhadap hak perhewanan dan itu terlihat jelas setiap kali Idul Adha dan ayyam tasyrik. Lihatlah bagaimana Rasulullah SAW menghormati hak hewan qurban. Kasih sayang Rasulullah SAW terhadap hewan qurban. Setiap kali ingin berqurban beliau SAW akan membeli dua ekor kambing belang (putih hitam) yang besar, gemuk, dan bertanduk sebagai lambang hewan yang sehat.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization