Topic
Home / Dr. M Kholid Muslih, MA.

Dr. M Kholid Muslih, MA.

Dosen dan Ketua Program Studi Ilmu Aqidah Pascasarjana ISID Gontor Jawa Timur.

Rekonsiliasi Sunnah-Syiah, Mungkinkah? Kapan dan Bagaimana?

Mukadimah dakwatuna.com – Setelah mengkaji definisi Syiah Dua Belas Imam, sejarah perkembangannya serta konsepsi Syiah dari klasik hingga kontemporer, sebenarnya dapat dipetakan dengan jelas di mana posisi Syiah dalam pandangan Ahlu Sunnah dan sejauh mana jarak yang memisahkan antara keduanya. Namun realitanya Ulama’ Ahlu Sunnah semenjak dulu hingga kini, terbagi …

Baca selengkapnya »

Konsepsi Pendukung dalam Syiah; Dari Klasik hingga Kontemporer (Bagian ke-3): Konsepsi Syiah tentang Sahabat

C. Konsepsi Syiah tentang Sahabat Pendahuluan Para Sahabat -dalam pandangan Ahli Sunnah- merupakan strata pertama dari umat terbaik. Hal itu berdasarkan Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Amran bin Hashin Ra, bahwa Rasul berkata: “Sebaik-baik masa adalah masaku, lalu yang datang setelah itu, lalu setelah itu”. Amran berkata: “Aku tidak ingat …

Baca selengkapnya »

Konsepsi Pendukung dalam Syiah; Dari Klasik hingga Kontemporer (Bagian ke-2): Konsepsi Syiah tentang As-Sunnah

Al-jarh wa at-ta'dīl versi Syiah Dua Belas Imam dengan jelas sangat terpengaruh oleh doktrin Imamah. Hal ini menguatkan asumsi awal penulis bahwa doktrin Imamah-lah yang sejatinya memiliki peran cukup signifikan dalam mendesain seluruh ajaran Syiah, bahkan mendesain cabang dan bidang ilmu yang berkembang di lingkungan Syiah Dua Belas Imam.

Baca selengkapnya »

Konsepsi Pendukung dalam Syiah; Dari Klasik hingga Kontemporer (Bagian ke-1)

Tren kontemporer dibuat benar-benar kerepotan menjawab usaha Taqi Nuri at-Thabarsi yang telah mengumpulkan riwayat-riawayat tahrīf yang berserakan yang berjumlah lebih dari 2000 riwayat. Riwayat-riwayat ini –menurut Muhibbudin al-Khotib- semestinya hanya boleh bergulir di kalangan elit intelektual Syiah saja, namun pada saat wacana ini diangkat oleh Nuri Thabarsi dalam sebuah buku, cukup menggemparkan umat Islam sehingga Syiah menjadi sasaran pentakfiran dari umat Islam dari berbagai kelompok di penjuru dunia.

Baca selengkapnya »

Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Syiah Dua Belas Imam (Bagian ke-4)

Syiah Muncul akibat Akumulasi Peristiwa yang Ditimbulkan oleh Peristiwa Karbala dan Berbagai Perkembangan Umat Islam Saat Itu. Di antara pendukung pendapat ini adalah Dr. Kamil Musthafa as-Syibi. Menurutnya meskipun gerakan Syiah politik telah muncul pada masa-masa awal, sebagaimana diungkap oleh beberapa peneliti di atas, namun sebagai gerakan Syiah yang spesifik baru dimulai dari gerakan Tawwabun yang muncul pada tahun 61 H.

Baca selengkapnya »

Konsepsi Syiah Dua Belas Imam, dari Tradisional Hingga Kontemporer

Pemikiran politik Syiah Dua Belas Imam ini sebenarnya tidak paten. Akan tetapi berkembang secara metamorfosa. Karena pada mulanya, mereka meyakini bahwa bumi tidak mungkin dan tidak boleh kosong dari Imam yang maksum. Karena merekalah yang akan berperan sebagai hujjah (argumen) atas klaim kebenaran Allah, serta menjadi duta-Nya dalam menyampaikan wahyu kepada umat manusia pasca-meninggalnya Rasulullah[1]. Karena itu, mereka berkeyakinan bahwa para Imam dibekali dengan ilmu ladunni serta mendapatkan wahyu dari Allah melewati ilham.

Baca selengkapnya »

Sejarah Kelahiran dan Perkembangan Syiah Dua Belas Imam (Bagian ke-3)

Dengan meninggalnya Utsman, maka Islam terbagi menjadi dua kelompok: Kelompok Ali dan kelompok Muawiyah. Al-hizbu (kelompok) dalam bahasa Arab disebut Syiah, dengan demikian kelompok Ali berhadapan dengan kelompok Muawiyah. Namun setelah Muawiyah naik tahta khilafah, yang bukan sekadar pemimpin dari sebuah kelompok, maka istilah Syiah pada akhirnya hanya dipakai untuk menunjukkan pengikut Ali. Pemakaian term ini juga untuk membedakan dengan kelompok khawarij, yang merupakan lawan politiknya.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization