Topic
Home / Dr. H. Muhammad Iqbal, M.SocSc (Psy)

Dr. H. Muhammad Iqbal, M.SocSc (Psy)

Sarjana Psikologi dari Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta. Kemudian melanjutkan S2 Program Magister Profesi Psikologi Konseling dan S3 Psikologi dari School of Psychology and Human Development Faculty Social Science and Humanities Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Alumni ILO Labour Migration Academy ILO Training Center Turin Italy dan Asian Graduate Students Fellowship National University of Singapore (NUS) dan Lulus Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA-54) Lemhannas RI. Saat ini menjabat Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta dan Direktur Rumah Konseling (PT.Namary Insan Solusi), bergerak dalam bidang Konsultan Psikologi SDM dan Keluarga. Mendirikan Praktik layanan psikologi, Rumah Konseling di Jl. Saidin No. 17 Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan. Layanan pelatihan (Life Skill), konseling dan asesmen psikologi melalui temu janji dengan psikologi terlebih dahulu melalui Tlp : 082272187182/081218953316 Pertanyaan dan konsultasi psikologi dapat dikirim ke: [email protected] Jawaban Rubrik Konsultasi Psikologi

Apakah Kelainan Orientasi Seksual Bisa Disembuhkan?

Sebagian besar klien saya yang berhasil hidup normal mengakui, bahwa berada di komunitas LGBT akan mempersulit kesembuhan dan keluar dari cengkraman komunitas LGBT, karena mereka terus mengkampanyekan dan membuat anggota bertahan dan bahkan mereka memberian layanan konseling gratis agar anak-anak remaja yang mengalami kebingungan maua menerima LGBT sebagai sebuah fitrah.

Baca selengkapnya »

Mertua Minta Dibangunkan Rumah, Apa Yang Harus Saya Lakukan?

Saran saya ada baiknya ibu dan suami berterus terang kepada ibu mertua, bahwa uang yang ada hanya untuk umrah dahulu, nanti kalau ada rezki, insya Allah rumah ibu akan diperbaiki secara bertahap. Insya Allah dengan saling mengasihi, menyayangi serta komunikasi yang terbuka dan suportif ibu mertua akan berubah sikap dan memahami kondisi anaknya.

Baca selengkapnya »

Merasa Bersalah Telah Mengkhianati Suami, Mohon Saran atau Masukan

Selama itu tidak ada yang tahu kalau saya berinteraksi dengan pria yang masih lajang tersebut termasuk suami saya karena beliau sibuk dan tidak pernah curiga kalau saya berselingkuh (berkhianat terhadap suami saya). Saya merasa bersalah dan ingin taubat serta berniat meminta ampun kepada suami saya telah mengkhianati ayah ada ketiga anak saya. Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni saya, menerima taubat saya dan menjadikan saya istri yang setia kepada suami. Demikian ustadz yang ingin saya sampaikan. Saya ingin masalah ini dapat segera teratasi. Saya mohon saran atau masukan.

Baca selengkapnya »

Suami Suka Marah Karena Kecanduan Game, Apa yang Harus Saya Lakukan?

Suami saya kecanduan PS dan game di gadget. Kalau tidur juga malam banget bahkan hampir larut pagi. Jika saya ingatkan pasti marah-marah bahkan shalat kerja jadi malas. Kalau saya menyinggung soal kerja dan lain-lain selalu dengan nada marah. Dengan jawaban belum bisa nyenengin. Nafkahin saya.. waktu dulu sebelum nikah dewasa banget. Tapi sekarang malah kayak anak kecil, dok. Apa yang harus saya lakukan, dok?

Baca selengkapnya »

Anak Saya Kecanduan Game Online, Apakah Sudah Termasuk Gangguan Psikologis?

Anak kami punya masalah dengan game online, anak kedua yang sangat maniak dengan game online. Yang pertama ingin kami tanyakan apakah sudah termasuk gangguan psikologis (patologis), karena anak saya kalau bermain game online tidak ingat waktu makan dan shalat, harus diingatkan dengan keras baru berhenti bermain game. Untuk prestasi sekolah biasa memang belum tampak penurunan. Mohon saran untuk menghadapinya.

Baca selengkapnya »

Saya Paranoid Jika Dengar Kata Pernikahan, Apa yang Harus Saya Lakukan Agar Paranoid Tersebut Hilang?

Masih ada keraguan bahwa saya belum siap untuk menikah. Mungkin karena sifat saya yang perfeksionis (apapun harus direncanakan dengan matang) dan sejauh ini saya belum pernah menemukan profil keluarga ideal khususnya dari orang tua saya (ayah saya temperamental), jadi saya merasa agak paranoid mendengar kata pernikahan. Yang ingin saya tanyakan, apakah kesiapan menikah itu ada parameternya? Lalu, apa yang harus saya lakukan supaya paranoid ini hilang?

Baca selengkapnya »
Figure
Organization