Dilansir dari kantor berita Anadolu, Senin (11/02/2019), aksi tersebut terselenggara di bawah koordinasi Pandangan Nasional Komunitas Islam (IGMG). Peserta aksi sebagian besar adalah warga Turki dan warga keturunan Uighur.
Massa yang berkumpul di depan Gedung Konsulat Cina di Manhattan itu membawa bendera Cina dan Turkistan Timur. Selain itu, mereka juga membawa poster dengan berbagai tulisan seperti ‘Kebebasan Turkistan Timur’, dan ‘Setop membunuh Uighur’.
Ketua IGMG AS, Ayhan Ozmekik di hadapan massa aksi dengan tegas mengatakan, berkumpulnya mereka dalam rangka mengutuk kebijakan Cina terhadap Muslim Uighur.
“Kami mengutuk insiden keji ini, yang merupakan refleksi pahit dari kebijakan asimilasi dan penganiayaan Cina di Turkistan Timur,” ujar Ozmekik.
Organisasi non-profit itu juga mengimbau seluruh pemimpin negara di dunia untuk tidak tinggal diam terhadap isu Uighur ini.
Diketahui, pemerintah Cina memberlakukan kebijakan represif terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. Bahkan, laporan PBB menyebut ada lebih dari 1 juta Muslim Uighur yang ditahan dalam kamp pendidikan ulang. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: