Pada bulan Oktober 2018 lalu, kantor perwakilan RFA di Xinjiang melaporkan pihak berwenang setempat telah mulai memindahkan tahanan dalam kamp ke Provinsi Heilongjiang secara diam-diam. Disebutkan, pemindahan itu dilakukan untuk mengatasi kesesakan dalam kamp di Xinjiang.
Sebagaimana banyak diberitakan, kamp pendidikan ulang di Xinjiang telah berisi lebih dari satu juta Muslim Uighur. Bahkan, Muslim dari etnis lain pun juga dikabarkan ditahan dalam kamp konsentrasi tersebut.
Hal itu membuat kamp penuh sesak oleh tahanan, sehingga mendorong pemerintah untuk memindahkan sebagian ke sejumlah provinsi di negara itu.
Sebelumnya, Kepala Xuar Shohrat Zakir pada bulan Oktober lalu telah mengonfirmasi adanya kamp pendidikan ulang tersebut. Menurutnya, kamp itu merupakan satu-satunya cara efektif untuk melindungi negara dari ancaman terorisme. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: