dakwatuna.com – Doha. Pemirsa Aljazeera memilih gadis Palestina yang ditahan penjajah Israel, Ahed Tamimi, sebagai Person of The Year 2017 Aljazeera. Hal ini sebagaimana yang disiarkan melalui program Sabaq al-Akhbar episode Sabtu (30/12/2017) kemarin.
Dilansir dari Aljazeera.net, voting tersebut diikuti oleh 285 ribu pemirsa setia Aljazeera. Hasilnya, Ahed Tamimi mendapatkan 15% suara yang menempatkannya di posisi teratas. Perolehan gadis Palestina itu mengalahkan Presiden AS Donald Trump, yang menempati posisi kedua dengan 14% suara.
Sementara itu, di posisi ketiga ada para korban senjata kimia di Suriah yang mendapatkan 13%. Korban tragedi Rohingya menempati posisi keempat (12% suara), PM Lebanon Saad al-Hariri di posisi kelima (11,5%), anak-anak Yaman di posisi keenam (10%). Presiden Rusia dan dai Saudi Salman al-Audah berada di posisi ketujuh (7%).
Ahed Tamimi merupakan gadis berusia 17 tahun asal Palestina. Ia dikenal sebagai gadis yang berani memukul dan menantang pasukan zionis bersenjata lengkap dalam beberapa rekaman video yang viral di media sosial.
Keberanian Ahed mengakibatkan dirinya harus berurusan dengan pihak keamanan zionis. Disebutkan, berulang kali ia harus keluar masuk tahanan.
Keberanian Ahed Tamimi sudah berlangsung lama. Pada tahun 2012 lalu, beredar sebuah foto yang menunjukkan Ahed mengepalkan tangan ke arah seorang prajurit zionis. Karena foto ini, ia diundang oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Selanjutnya, tahun 2015 juga beredar foto lain keberanian Ahed Tamimi. Dalam foto yang viral tersebut, tampak dirinya yang mengenakan kaus berwarna pink menggigit tangan seorang pasukan penjajah Israel. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: