Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Hati yang Berhimpun Dalam Naungan Cinta-Nya

Hati yang Berhimpun Dalam Naungan Cinta-Nya

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Ulfa Wardani)
Ilustrasi. (Ulfa Wardani)

dakwatuna.com – Merekalah bagian dari orang-orang asing yang dalam sekejap berubah seperti saudara karib sendiri bagiku. Awalnya tidak saling mengenal, namun karena SGI yang awalnya asing berubah menjadi keluarga besar angkatan 7. Selama 5 bulan satu asrama belajar ilmu yang sama, membekali diri untuk menjadi guru selama satu tahun didaerah marginal Indonesia. Kami berenam tidak pernah menyangka akan dipersatukan dalam tim yang sama selama satu tahun di wilayah Selatan Kabupaten Pandeglang-Banten.  Tulisan ini akan bercerita tentang mereka orang-orang yang menginspirasiku selama satu tahun terakhir ini, orang-orang yang sudah kuanggap seperti saudara karib sendiri. Bagaimana tidak, susah-senang, bahagia-sedih saling mengetahui, jalan berkilo-kilo menyusuri hutan bersama mereka sudah biasa aku lakukan. Bahkan suara jalan dan kebiasaan tidur masing-masing sudah saling hafal.

Makan bersama-sama dengan lauk sederhana serasa istimewa dengan mereka karena setiap makan selalu saja diselingi cerita-cerita lucu mereka.  Jauhkan rasa malu jika bersama dengan mereka atau kalian yang akan rugi sendiri. Kenapa? Karena menyetop pick up, dan truck di pinggiran jalan sudah sering mereka lakukan, ceritanya mau minta tumpangan untuk sampai ke jalan raya daripada berjalan kaki berkilo-kilo. Satu lagi kebiasaan mereka setelah dari melakukan perjalanan jauh adalah menggembel ria, tak jarang menggembel sambil sibuk dengan gadget masing-masing atau saling melempar canda di pinggiran jalan, emperan mesjid di kecamatan, bahkan menggembel sambil bermalam distasiun kereta api dan bandara pun sudah pernah.

Kami berenam semuanya berasal dari luar pulau Jawa. Mari aku perkenalkan satu persatu dari mereka pada kalian. Pertama adalah ketua tim ini namanya Heriyanto, S.Kom asal daerahnya dari Kabupaten Sumbawa Barat NTB. Sebagai ketua ditim ini dia sudah cukup merakyat dan selalu mengutamakan asas musyawarah dalam memutuskan suatu perkara. Sebagai ketua tim jarang sekali kami mendengarnya mengeluh dalam menjalankan tugas-tugas individu maupun tugas tim. Prinsipnya di penempatan ini yang selalu membakar semangat kami adalah “ belum tentu tahun depan mempunyai kesempatan yang sama seperti ini, menebar sebanyak-banyaknya manfaat bagi orang lain”. Kak Heri teman-teman biasa memanggilnya si pemilik suara nan indah ketika melantunkan ayat suci Al-Quran.  Pria yang memiliki suara lembut (bahkan suara jangkrik dimalam hari dapat mengalahkan volume suaranya itu pertanda saking lembutnya suaranya) memiliki kegemaran yang awalnya kami tertawakan namun sekarang kami rasakan manfaatnya.

Kegemarannya selama di penempatan ini adalah mempromosikan diri dari mana asalnya dan apa yang sedang dilakukannya selama satu tahun di sini pada siapa saja lawan bicaranya. Karena tidak jarang banyak orang yang selalu penasaran dengan kami karena rompi yang selalu kami kenakan ke mana-mana.  Hasil dari kegemarannya itu adalah kami jadi memiliki banyak kenalan di kecamatan dan di kota (beberapa rumah kenalan kami itu, bahkan menjadi basecamp bagi kami ketika kami sedang berkumpul di kecamatan), dan  berlangganan dengan tukang ojek (ini sangat membantu kami agar tidak terlalu sering berjalan kaki). Pria yang satu ini sangat bertanggung jawab pada amanah yang diembannya, terutama amanah yang dipercayakan para donatur pada tim ini. Berkali-kali dia mengingatkan kami “jangan sampai merusak nama lembaga dengan mengkhianati amanah”.  Pemuda  ini mempunyai impian untuk memajukan tanah kelahirannya. Maka satu tahun di penempatan ini sejatinya dia sedang membekali diri untuk turut aktif membangun daerah asalnya nanti.

Teman kami yang akan aku kenalkan selanjutnya adalah pria yang berasal dari pulau Sulawesi, lahir di Kota Makassar Sulawesi Selatan, besarnya di Sulawesi Tenggara dan keturunan Jawa, dialah pria  si pemilik lima nama orang dalam satu tubuh. Nama lengkapnya  Sapto Prio Wawan Hadi Wibowo, S.Pd . Motto hidupnya adalah “dicoba tak mengapa, gagal jadikan pengalaman”. Si pengais bungsu (anak nomor dua dari terakhir) ini bisa dikatakan sebelas dua belas dengan kak Heri melihat semangatnya menjalankan program-program selama penempatan. Beruntungnya tim ini memiliki dua lelaki yang  tidak pernah mengeluh dan tidak pernah terlihat lelah dalam menjalankan tugas tim.  Sapto kami memanggilnya  penggemar sejati Sheila On 7 ini, dia yang paling muda dari segi usia tapi selalu bersikap dewasa untuk menjaga teman-teman perempuan di timnya. Lagu yang sering dinyanyikannya saat kami  mulai berkeluh kesah tentang kondisi penempatan kami masing-masing adalah lagunya Sheila on 7 yang berjudul lapang dada (kau harus bisa berlapang dada… kau harus bisa ambil hikmahnya).  Lelaki yang memiliki porsi tubuh yang paling tinggi di tim ini bersifat plagmatis sempurna. Tidak mudah menebak kapan dia lagi marah karena dia selalu berhasil menyembunyikan amarahnya dengan mengalah. Impiannya adalah berkeliling Indonesia bukan sekedar untuk jalan-jalan tapi menebar manfaat di setiap kota yang ia kunjungi.

Selanjutnya adalah wanita yang berasal dari kota Pare-Pare Sulawesi Selatan namanya Fitrianti, S.Pd.I . Lulusan pendidikan Bahasa Inggris dari STAIN Pare-Pare. Lebih terima  Huruf I dalam gelar sarjananya itu disebut Sarjana pendidikan Inggris daripada Sarjana pendidikan Islam karena katanya dia takut mempertanggungjawabkan gelar sarjana Islamnya ketika dia tidak terlalu paham mengenai permasalahan agama. Si pemilik jiwa seni yang paling hebat di tim ini terkadang mempunyai suasana perasaan hati yang susah ditebak (terkadang bisa saja tiba-tiba menjadi bad mood) dan kalau dia sedang bad mood jangan ada yang berusaha mengajak dia bicara kalau tidak kalian akan kecewa karena dicuekinya. Keahliannya dalam bidang seni tidak usah dipertanyakan lagi, apa pun karya seni yang melalui sentuhan tangannya selalu menyejukkan mata untuk dipandang. Dia sudah seperti adik sendiri bagiku. Terkadang suka ngeyel kalau dinasihati tapi diam-diam dia lakukan juga itu nasehat. Sebab itulah terkadang kalau lagi sebel sama dia tidak bisa lama-lama. Impiannya adalah mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri Karena itu mulai dari sekarang dia sudah mempersiapkan diri mencari informasi-informasi mengenai beasiswa S2.

Wanita kedua di tim ini yang akan aku kenalkan adalah wanita yang berasal dari Kabupaten Solok Sumatera Barat. Nama lengkapnya Januarita Sasni, S.Si . Keahliannya adalah merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang luar biasa. Karena keahliannya itu dia sudah berhasil menjadi tim editor dalam buku proyek SHARE nya SGI 7 terbitan Mizan Store. Uni Sasni kami memanggilnya selain ahli merangkai kata suaranya dalam melantunkan ayat suci Al-Quran juga menggetarkan hati. Di tim ini spesialisnya adalah menjadi MC di setiap pelatihan yang kami adakan. Keahlian Uni yang lain adalah memasak masakan khas Padang, dialah bintangnya memasak ditim ini. Jelas saja masakan apa yang paling terkenal di seantero negeri ini? Semua orang sepakat masakan Padang. Darinya kami belajar betapa tangguhnya ia menjadi tulang punggung di keluarganya. Uni…. Tetaplah menjadi yang terbaik di keluargamu, menjadi kakak yang dikagumi adik-adikmu. Aku senang memiliki teman sepertimu.

Personil terakhir di tim ini yang akan aku kenalkan adalah Wanita yang berasal dari Provinsi yang sama denganku yaitu Provinsi Sumatera Utara. Namanya Nurhasanah, S,Pd . wanita kelahiran Kabupaten Serdang Bedagai ini memiliki porsi tubuh yang paling kecil di tim kami tetapi semangatnya tidak pernah kecil. Dialah orang yang selalu on time menyelesaikan laporan-laporan bulanan. Karena SGI aku menemukan dan memiliki saudara semarga yang sama-sama merantau. Ibunya satu marga dengan ayahku yaitu Rangkuti, karena kedekatan marga itulah dia menganggapku sebagai kakaknya. Nur biasa ia di panggil terkadang suka tidak fokus kalau di ajak bicara.  Terbukti kalau sedang rapat terkadang ia suka mengajukan pendapat yang padahal ia sedang mengulang ucapan salah satu di antara kami. Nah itu yang terkadang membaut Susana rapat menjadi mencair Karena kegagalan fokusnya itu. Hobinya adalah menulis dan traveling. Impiannya adalah S2 di jepang dan berjihad di Palestina. Darinya aku belajar banyak hal terutama tentang bagaimana seharusnya seorang muslimah bertutur kata, bersikap dan berinteraksi dengan lawan jenis.

Inilah hati-hati yang berhimpun dalam Naungan cinta pada Rabbnya. Semoga apa yang kita lakukan bersama-sama selama di Pandeglang ini menjadi sebab kita berkumpul kembali disurga kelak. Satu tahun bersama mereka seolah doa Rabithah itu nyata sekali aku rasakan maknanya. “Ya Allah… sesungguhnya Engkau mengetahui hati-hati ini berhimpun dalam naungan cinta-Mu, telah berjumpa dalam taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,  telah terpadu dalam membela syariat-Mu. Teguhkanlah ikatannya. Kekalkanlah cinta kasihnya. Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati tersebut dengan Cahaya-Mu yang tidak pernah hilang. Lapangkanlah dada kami dengan kelimpahan iman kepada-Mu dan indahnya bertawakal pada-Mu. Hidupkanlah hati-hati ini dengan Ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah ia dalam syahid di jalan-Mu. Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong”.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Sekolah Guru Indonesia Angkatan VII. "Jangan sampai ada dan tiada dirimu, tiada bedanya".

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization