Topic
Home / Berita / Silaturahim / Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Peserta kegiatan Semusim Cinta 2019 di Masjid Al-Fatah, Busan, Korea Selatan, Ahad (23/6/2019). (ist)

dakwatuna.com – Rumah Muslimah Indonesia (Rumaisa) Korea Selatan bekerja sama dengan PKPU Human Initiative sukses menggelar acara Semusim Cinta 2019 di Masjid Al-Fatah, Busan, Korea Selatan. Acara dilaksanakan pada hari Ahad (23/6/2019) dengan mengusung tema ‘Inspiring Women: Allah di Hati, Semangat Mengaji, Berjuang untuk Berbagi’.

Tamtsilia Nabila selaku ketua panitia menuturkan bahwa acara Semusim Cinta ini dihadiri oleh sebanyak lebih dari 100 orang WNI Muslimah yang berasal dari berbagai kota di Korea Selatan, antara lain Seoul, Gangwon, Daejeon, Daegu, Gyeonsang, Gwangju, dan kota-kota lainnya. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul juga turut hadir dan memberi sambutan, yang diwakili oleh Sofia Sudarma selaku Wakil Kepala Perwakilan RI-Seoul.

Kegiatan seminar dan talkshow ini menghadirkan dua tokoh wanita inspiratif dalam dunia kemuslimahan tanah air, yaitu Ustadzah Wirianingsih seorang aktivis dakwah, penulis serta ibu dari 11 anak penghafal Al-Quran, serta Dewi Sandra, seorang artis ternama dan entrepreneur yang kerap pula menjadi inspirator hijrah.

Ustadzah Wiwi, begitu sapaan akrabnya pada sesi pertama menyampaikan mengenai pentingnya ilmu sebagai fondasi untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan jalan menuju surga. Ustadzah Wiwi juga mengajak para peserta untuk selalu meneruskan tradisi belajar dalam Islam yaitu tidak hanya memahami sendiri referensi utama umat Islam (Al-Quran dan hadits), namun juga bertatap muka langsung dengan guru atau ulama.

“Teruslah menjadi pribadi pembelajar dan jadikan urusan dunia kita menjadi bagian langkah urusan akhirat kita,” pesan Ustadzah Wiwi.

Kemudian bahasan lebih lanjut berkenaan dengan pentingnya ilmu sebagai penyemangat hijrah disampaikan oleh Dewi Sandra.

Menurut Dewi Sandra, manusia adalah makhluk spiritual, agar spirit ini bernyawa, menyelamatkan kita yang kemudian menggerakkan kita pada kebaikan, maka harus diisi dengan ilmu. Hal pertama dan mungkin terberat yang perlu dilakukan adalah mengakui bahwa kita ini bodoh, sakit dan perlu dibenahi.

“Hijrah bukan hanya sekedar perubahan kondisi fisik seperti dari tidak berhijab menjadi berhijab, namun diikuti dengan perubahan akhlak atau karakter. Kesemuanya itu merupakan proses belajar yang terus menerus,” ujar Dewi Sandra dalam acara tersebut.

Seminar ini merupakan agenda rutin tahunan Rumaisa yang sekaligus menjadi ajang silaturahim terbesar Muslimah Indonesia se-Korea Selatan.

“Semusim Cinta 2019 ini adalah yang keempat. Tema serta pembicara yang diundang berbeda setiap tahun. Tempat pelaksanaan pun setiap tahun juga berbeda, digilir dengan kota-kota lainnya. Banyak permintaan agar seminar khusus Muslimah ini selalu diadakan setiap tahunnya karena acara ini menjadi oase iman dan sarana kumpul akbar WNI muslimah di negeri ginseng”, ujar Mardhiah, selaku Ketua Rumaisa.

Selain itu, di lokasi juga diramaikan beberapa stan bazar yang menyediakan aneka busana muslim dan Muslimah serta yang tak kalah menarik berbagai kuliner khas Indonesia untuk mengobati kerinduan. (dakwatuna/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Seorang Mahasiswa PhD di Seoul National University namun tetap berperan utama menjadi Istri dan Ibu dari 2 orang anak. Selalu ingin berbagi dan menebar kebaikan.

Lihat Juga

Bukan Mau tapi Siap, Inilah 4 Hal yang Wajib Dilakukan Muslimah Sebelum Menikah

Figure
Organization