Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Catatan Hati untuk Calon Istri

Catatan Hati untuk Calon Istri

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (amnahakim.com)
Ilustrasi. (amnahakim.com)

dakwatuna.com – Bismillahirrohmanirrohim. Kuawali setiap kata dalam paragraf ini dengan asma Allah yang Maha Agung, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang hanya kepada-Nyalah setiap hamba mengadu dan hanya kepada-Nyalah pula setiap permohonan terpanjatkan. Allahumma Shalli ‘ala Muhammad, wa ‘ala ali Muhammad. Semoga setiap sholawat yang terpanjatkan untuk beliau, menjadi wasilah pendekat syafa’at kelak di hari kiamat, memperingan setiap hisab dan memperlindung diri dari dahsyatnya siksa api neraka. Amin ya robbal’alamin.

Kurangkaikan pula setiap kata dan spasi yang menyusun kalimat dalam lembar ini. Penuh harap bahwa Allah akan meridhai setiap hal yang aku lakukan. Senantiasa menunjukkanku jalan yang lurus dan benar, yang kelak akan mengantarkanku dengan baik bersama pasangan terbaik, pasangan yang memang semakin menguatkan kecintaanku pada Allah SWT.

Sungguh aku tak berharap banyak dalam hidup ini. Namun jika hati boleh menyapa dan kepingan kata boleh menyatu bersama serpihan rasa, aku hanya ingin mengucapkan yang seharusnya terucapkan, menjelaskan yang seharusnya terjelaskan dan menyampaikan yang seharusnya tersampaikan. Untukmu calon istriku, calon bidadari duniaku. Semoga kamu memahami apa yang saat ini ada dalam isi hati, yang menyatu pada susunan kata yang terlahir dari sanubari yang paling dalam di sela tinta kedamaian dan baris kerinduan yang tertoreh pada lembar lembar penuh harapan.

Aku tak tahu, apakah namamu yang memang tersebut di lauhul mahfudzh yang kelak akan bersanding denganku ataukah ada nama lain yang dalam takdir Allah masih tersirat di sana. Namun sampai saat ini, aku akan selalu menanti namamu itu, dan sangat berharap banyak tentang namamu itu yang memang benar-benar tertulis di sana… Hanya satu… Untuk dunia dan akhirat saja. Aku tidak sedang berkhayal ataupun berimajinasi tak terkendali dengan sahut-sahut setan mengiringi setiap pikiran. Namun jikalah seorang anak manusia boleh memiliki harapan, mungkin seperti itulah harapanku padamu.

Aku tak ingin menutup hati tentang siapa diri ini. Aku tak setampan nabi Yusuf yang wajahnya penuh cinta bagi yang memandangnya. Aku tak sekaya nabi Sulaiman, yang dengan kekuasaannya mampu menghiasi seluruh bumi penuh dengan perhiasan. Akupun tak semulia Rasulullah, yang kesempurnaan pribadinya mampu mengangkat derajat dirinya meninggi di atas seluruh manusia.

Aku hanya manusia akhir zaman, dan sungguh jauh dari kata sempurna. Namun layaknya Adam yang merindukan hawa, ataupun ‘Ali yang merindukan Fatimah, akupun merasakan apa yang mereka rasakan. Aku merindukan belahan jiwa yang bisa mengisi kekosongan rasa yang selama ini terjadi… dan aku sangat berharap, kamulah yang akan benar-benar bisa mengisi kehampaan rasa itu, yang kelak mewarnai seisi hati dengan cinta dan kasih sayang yang akan dilabuhkan atas nama Allah SWT.

Pertemuanku denganmu memang sangatlah singkat. Biodatamupun hanya aku kenali dari proposal dan testimoni murobbiyah serta shahabat yang selama ini ada di dekatmu. Namun insyaa Allah, segala informasi mengenaimu, sudahlah cukup bagiku untuk memantapkan diri dan hati untuk hidup bersamamu. Menikahimu menjadi hal terindah dalam waktu dekat ini yang akan kulakukan. Akupun tak ingin berlama-lama. Karena aku yakin, kehalalan setelah pernikahan akan memantapkan hati pada setiap jejak yang akan kita bersama langkahkan. Menanti masa hingga hubungan suci dan halal itu tiba, dan penghulu mengatakan “sah” di antara para saksi. Dan saat yang dinanti itu tiba, aku sangat berharap bahwa kamulah yang benar-benar ada di hadapanku usai moment ijab-qabul itu terlaksana.

Sungguh aku sangat merindukan sebuah kebersamaan. Merindukan saat di mana waktu sahur ataupun berbuka puasa senin dan kamis tiba, ada seseorang yang mendampingi. Qiyamulail bersama dan mengangkat tangan bersama menengadahkan permohonan di sepertiga malam harapkan ampunan dan petunjuk-Nya. Melewati setiap dinamika hidup bersama, dengan segala ketentuan dan takdir tetap dikaitkan pada Allah SWT. Asam garam kehidupan yang kelak akan semakin memperkuat keimanan dan memantapkan ketakwaan bersama selaku hamba-Nya yang senantiasa bertekad untuk memperbaiki diri hingga akhir nanti.

Jika memang kamu benar-benar berjodoh denganku. Sebelum air matamu mengalir entah karena sikap kasarku atau perkataanku yang menusuk di qolbu, entah karena kekhilafanku, ataupun entah karena kebodohanku selaku manusia, kumohon dengan sangat bukalah pintu maafmu atas segala kekuranganku sebagai manusia. Aku tahu perasaanmu sangat halus sedang terlalu banyak hal yang mungkin tak kamu sukai sementara aku tak memahami. Kelak, pahamkanlah aku dengan kesabaranmu. Karena sungguh dalam sanubari yang paling dalam, selama aku hidup, aku hanya ingin memberikan yang terbaik bagi sesama. Begitupun kelak untukmu.

Aku hanya ingin menyempurnakan separuh agama bersamamu. Berusaha ta’at dan mengikuti jejak Rasulullah SAW. Aku sangat berharap, di masa penantian ini, kita sama-sama terus memperbaiki diri dan senantiasa memanjatkan do’a pada Allah SWT. Semoga yang kita rencanakan bisa dilaksanakan, semoga tak ada rintangan apapun menghadang dan semoga Allah SWT meridhai setiap langkah yang kita lakukan.

Hanya kepada Allah SWT saja segala urusan ini kuserahkan. Ketentuan dan takdir-Mu ya Rabbi, semoga mengantarkan segala azzam dan harapan ini pada jalan keridhaan yang berujung di Jannah-Mu kelak. Amin ya Rabbal’alamin.

Dari kota hujan yang penuh kerinduan, padamu yang semoga ditakdirkan untukku.

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Seorang hamba Allah yang sangat ingin menginjakan kaki di syurga tertinggi. S2 Magister Ekonomi Islam Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Program Kaderisasi Seribu Ulama (KSU) DDII-BAZNAS. Sharia Financial Planner.

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization