Topic
Home / Pemuda / Mimbar Kampus / Saat Dakwah Dikatakan Eksklusif

Saat Dakwah Dikatakan Eksklusif

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
ilustrasi (inet)
ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – “Saat dakwah dikatakan eksklusif dan susah membaur,” di sisi lain justru dakwah yang mengajarkan tentang persaudaraan dan menyambung silaturahim. Dahulu saat saya melihat problematika dakwah kampus, sering sekali terdengar suara-suara semilir bahwa orang-orang dakwah tidak mau membaur dan susah bergaul dengan orang lain. Bagaimana itu bisa terjadi sementara mereka berdakwah dengan terus mengajak orang lain menuju kebaikan, di mana letak tidak maunya para pendakwah untuk membaur, ataupun tidak mau bergaul? Sunggah pernyataan yang demikin tidak sepenuhnya benar, karena pada hakikatnya mereka (orang-orang yang berdakwah) sedang dalam perjalanan menuju perbaikan diri. Di antara mereka mungkin masih banyak yang merasa dalam keadaan kurang kuat iman, lalu dipilihlah untuk menjaga dan menjauhkan diri dari pergaulan bebas yang lebih condong pada kemaksiatan. Dan yang demikian bukan berarti mereka tidak mau membaur atau susah bergaul, akan tetapi mereka sedang memilih mana yang akan memberikan dampak lebih baik dalam kehidupannya.

“Saat dakwah terus dikatakan eksklusif dan susah membaur,” maka cobalah kita berpikir sejenak di mana letak permasalahannya. Boleh sekali-kali kita balikkan pernyataan itu, “Kenapa mereka (orang-orang penyebar fitnah) tidak mau membaur dengan dakwah, kenapa mereka susah bergaul dengan dakwah, dan kenapa mereka tidak belajar untuk berdakwah? Maka ketahuilah saudaraku, sungguh dari fitnah yang telah mereka sebarkan tadi terdapat bukti dan peasan secara tidak langsung, sesungguhnya mereka sendiri justru telah memberikan informasi bahwa orang-orang dakwahlah yang pantas memberikan solusi atas problematika umat, termasuk mengurus mereka (orang-orang penyebar fitnah), menggauli mereka untuk diberikan pencerahan hidup.

Saudaraku, lalu mana yang hendak kalian pilih? menjadi bagian dari problematika atau menjadi solusi dari problematika?

Sadarilah wahai saudaraku, sebaik apapun engkau, sesantun apapun engkau, sudah pasti akan ada yang memusuhimu. Maka janganlah sekali-kali engkau terlena dengan apa yang mereka katakan, terlebih membenci orang-orang yang memperjuangkan agama-NYA.

Kami tunggu antum semua wahai saudaraku, di pintu masuk Lembaga Dakwah Fakultas Al-IQTISHAD Universitas Mh. Thamrin.

Jadilah bagian dari dakwah ilallah, jadilah para penerus dakwah dan pengiat dakwah sampai akhir hayat. Wallahu a’lam

 

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Hidup dalam keberkahan dan penuh manfaat || Alumni LDK AL-IQTISHAD

Lihat Juga

Semusim Cinta, Ajang Menambah Ilmu dan Silaturahim Akbar WNI Muslimah Se-Korea Selatan

Figure
Organization