Topic
Home / Berita / Daerah / Di Kampung Sindangkarsa Tapos, Lima Balita Terjaring Gizi Buruk

Di Kampung Sindangkarsa Tapos, Lima Balita Terjaring Gizi Buruk

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ahmad Febriansyah (49 bulan), salah satu balita penderita gizi buruk dengan berat hanya 8,1 kg. (Sobari/kis/pkpu)
Ahmad Febriansyah (49 bulan), salah satu balita penderita gizi buruk dengan berat hanya 8,1 kg. (Sobari/kis/pkpu)

dakwatuna.com – Depok.  Menindaklanjuti Program Kesehatan Masyarakat Keliling (Prosmiling)  beberapa waktu lalu, tim layanan gizi balita PKPU melakukan survey ke beberapa rumah ibu dan balita yang diduga berstatus gizi buruk di RW.07 kampung Sindang Karsa, Tapos, Kota Depok.

Di dampingi oleh kader posyandu, jumat (20/3/15), tim layanan gizi balita mengunjungi 6 rumah balita  yang memiliki status BGM dan kurang berdasarkan data posyandu untuk melakukan penimbangan.  Hasil penimbangan, 6 balita kali ini mendapatkan 1 balita gizi kurang dan 5 Balita gizi buruk.

Sebelumnya pada saat prosmiling dari  50 balita yang ditimbang di temukan 1 balita gizi buruk, 24 gizi kurang dan selebih gizi baik.

Salah satu balita yang dikunjungi bernama Ahmad Febriansyah dengan berat badan 8,1 kg pada usianya yang sudah mencapai 49 bulan. Berdasarkan standar WHO 2005, Ahmad harusnya saat ini memiliki berat badan 16,5 Kg.

Kondisi  Ahmad Febriansyah sangat memprihatinkan karena tubuhnya sangat kurus dan lemah. Sebelumnya ia menjalani pengobatan TB selama 9 bulan. Karena belum juga sembuh akhirnya keluarga Ahmad berhenti melakukan pengobatan TB.

Ayah Ahmad pernah menjadi pasien TB dan Ahmad di duga tertular TB dari ayahnya. Hingga saat ini kondisi Ahmad saat ini masih batuk-batuk dan badanya panas.

Atun, kader posyandu setempat menyatakan, faktor ekonomi dan wawasan orang tua yang rendah tentang kesehatan menjadi salah satu penyebab wilayahnya banyak terdapat gizi buruk.

“Rencana selanjutnya PKPU akan melakukan pendampingan dan pemberian makanan tambahan (PMT) setiap hari selama  3 sampai 6 bulan,” katanya. (Sobari/kis/pkpu/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

(Video) Petugas Refleks Selamatkan Seorang Balita dari Tergelincir ke Bawah Kereta Api

Figure
Organization