Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Semakin Kuat Tuntutan Intervensi Militer Untuk Selamatkan Yaman

Semakin Kuat Tuntutan Intervensi Militer Untuk Selamatkan Yaman

Abdul Malik Al-Hutsi. (Almoslim)
Pemimpin Syiah Hutsi, Abdul Malik Al-Hutsi. (Almoslim)

dakwatuna.com – Sana’a. Dewan kerja sama negara-negara Teluk (GCC), meminta dewan keamanan PBB untuk mengeluarkan ijin penggunaan kekuatan militer dalam krisis politik di Yaman.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan darurat setingkat menteri luar negeri di Riyadh, Sabtu (14/2/2015) kemarin. Dewan juga menyebut apa yang dilakukan oleh milisi bersenjata Syiah Hutsi di Yaman adalah sebuah kudeta.

Sementera itu, hingga kini semakin banyak negara yang menutup kantor kedutaannya di Yaman. Hingga hari ini sudah terdapat 15 negara, di antaranya 5 negara Teluk, Amerika, Prancis, Inggris, Belanda, dan lainnya. Penutupan ini didasarkan pada pertimbangan keamanan yang setiap saat bisa meledak.

Sebelumnya, pekan lalu, GCC telah mengeluarkan kecaman atas tindakan Syiah Hutsi, “Kudeta yang dilakukan Syiah Hutsi adalah tindakan berbahaya yang kami tolak dan tidak akan pernah kami terima. Tindakan ini sama sekali bertentangan dengan keragaman dan kehidupan damai yang selama ini dikenal Yaman.”

Memang langkah Syiah Hutsi semakin menjadi-jadi. Mereka membubarkan parlemen dan menunjuk dewan kepresidenan. Hal inilah yang membuat presiden Yaman, Abd Rabuh Mansur Hadi, mengundurkan diri Januari yang lalu. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Duduk Berdampingan dengan Menlu Yaman, Netanyahu: Kami Ukir Sejarah

Figure
Organization