Generasi budi pekerti, selain bermoral juga berilmu dan ciri manusia berilmu menurut Edward Albert Shils, yang memandang manusia berilmu selalu mencari kebenaran yang batasannya tidak berujung. Karena itu, sikap manusia berilmu biasanya ditunjukkan oleh pemikir-pemikir yang mempunyai kemampuan menganalisa masalah tertentu atau yang potensial di bidangnya. Manusia berilmu juga sebagai pembuat perubahan.
Baca selengkapnya »Memaknai Hadits dalam Memilih Istri
“Wanita itu dikawini karena empat hal: Pertama karena kecantikanya, kedua karena hartanya, ketiga karena nasabnya dan keempat karena agamanya, hidupmu akan bahagia”. Bila saya menelaah lebih dalam artian dalam hadits ini adalah laki-laki itu pemimpin dan wanita sebagai istri tidak dipungkiri adalah tempat mencurahkan segala hal permasalahan suami, memilih istri yang dapat kita ajak untuk bertukar pikiran dan yang mampu memberikan ketenangan di kala sedang gundah, begitulah nabi mencontohkan kepada kita.
Baca selengkapnya »Harapanku, Ramadhan Kali Ini Penuh Makna
Kita lalui Ramadhan kali ini dengan iman yang jauh lebih kuat. Kita latih mata kita untuk senantiasa melihat yang baik-baik, untuk membaca ayat-ayat Allah. Kita latih mulut kita untuk senantiasa berkata benar, berkata baik. Kita latih kaki kita, untuk terbiasa melangkahkan kaki ke tempat-tempat yang baik, ringan kaki kita ketika melangkah ke majelis-majelis ilmu. Kita biasakan tangan kita untuk ringan membantu sesama yang membutuhkan. Kita berharap dengan amal-amal kita di bulan Ramadhan ini, dengan dasar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, Allah ampuni dosa-dosa kita.
Baca selengkapnya »Memaknai Ramadhan 1436 H
Mari kita menjadikan Ramadhan kali ini sebagai buku hisab kita. Kita jadikan Ramadhan kali sebagai perisai. Perisai dari keburukan dan kemunafikan. Kita hisabkan diri kita di Ramadhan ini, sebelum dihisab pada keadaan sebenarnya. Semoga Ramadhan kali ini benar-benar menjadikan diri kita sebagai orang-orang yang kelak akan dipanggil-panggil Ar Rayyan (salah satu pintu surge yang dikhususkan untuk orang-orang yang berpuasa)
Baca selengkapnya »Merenungkan Kembali Makna Pernikahan
Pernikahan adalah peristiwa bersejarah. Di mana dari sebelumnya “sendiri”, setelah pernikahan ada yang harus kita jaga (bagi suami). Ada yang harus kita taati (bagi istri), selama mengajak kepada kebaikan. Untuk itu penting bagi kita untuk kembali merenungkan tentang makna dari pernikahan. Salah satu peristiwa bersejarah ini.
Baca selengkapnya »Memaknai Hakikat Ujian Kehidupan
Sikap seorang mukmin hendaknya tetap bersabar atas segala kejadian yang menimpa dirinya, senantiasa menjalani rentetan kehidupannya dengan penuh keyakinan, karena masalah sejatinya akan memuliakan hidup seseorang dengan sifat sabar yang dimilikinya. “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik”. (QS Al Ma’aarij ayat 5)
Baca selengkapnya »Memaknai Hakikat Penciptaan Manusia
Proses kehidupan adalah sebuah rangkaian ibadah menuju kebahagian dunia dan akherat, kalau makan dan minum saja bisa menjadi ibadah jika diniatkan semata-mata karena Allah Ta’ala, apalagi dengan niat seseorang yang hendak menegakkan agama Allah Ta’ala dan mengikuti sunnah Rasulullah dalam perkataan dan perbuatan. Hal ini adalah perbuatan mulia apalagi jika tujuannya bukan mengharap materi duniawi, akan terasa berat bagi orang-orang musyrik untuk menerima ajakan bertauhid sebaimana dijelaskan di dalam surat Asy Syuura ayat 13.
Baca selengkapnya »Memaknai Hakikat Kehidupan
Dengan memahami hakikat penciptaan, seseorang akan mantap untuk melangkah lebih jauh dalam mengarungi derasnya arus kehidupan, ia akan pandai memilih dan memilah seorang sahabat yang senantiasa mengingatkannya ketika ia lalai dan senantiasa mendoakannya.
Baca selengkapnya »Esensi dan Makna Sebuah “Tawakal”
Di antara sifat orang yang bertawakal yaitu mereka yang berdoa kepada Tuhan semesta alam dengan penuh pengharapan akan rahmat-Nya dan dengan suara yang merendah. "Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami." (Ibrahim: 12). Dengan berserah diri kepada Allah Ta’ala atau menyerahkan semua urusan kepada-Nya bukan serta merta melepas kerasionalan atau nalar kita sebagai makhluk yang dikaruniakan akal dan pikiran, karena Islam menunjukkan jalan kepada manusia untuk menjadi pribadi-pribadi yang peka akan isu-isu yang terjadi di sekitarnya dan cerdas dalam mengambil sikap dan keputusan.
Baca selengkapnya »Makna Memberi dan Menahan Diri
Ternyata hakikatnya memberi itu lebih indah dari diberi. Tak rugi memiliki cita-cita ingin diberi kemampuan untuk senantiasa bisa memberi, berbagi dan bermanfaat bagi orang lain. Dimudahkan untuk bisa memberi sekalipun dalam keadaan mengalami keterbatasan, dikuatkan menahan diri meski dalam kondisi kekurangan.
Baca selengkapnya »