Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan, artinya setiap manusia sudah Allah takdirkan jodohnya masing-masing, bahkan 50.000 tahun sebelum manusia diciptakan Allah sudah menuliskan jodoh seseorang dalam kitab-Nya, Lauhul Mahfuz. Kita yang lebih sibuk mencari kriteria pasangan hidup, tanpa sadar membenahi diri sendiri agar menjadi lebih baik. Padahal jodoh adalah cerminan diri seseorang.
Baca selengkapnya »Rumitnya Jodoh
“Lebaran ini nggak usah pulang ya, kalau memang masih belum ada. Setidaknya nama aja dulu cukup………” klik. Kali ini Ibu kejam sekali. Nelfon dengan kalimat lugas, cepat dan tepat mengenai ulu hatiku. Hiks…. “Kucari kemanaaaaaaaa……, arrrgghhhhh……”
Baca selengkapnya »Jodoh Beda Harokah
Menikah lintas harokah, konon menjadi catatan tersendiri bagi masing-masing jama’ah. Yang satu merasa kecolongan kader, sementara yang lain merasa bertambah jama’ahnya. Benarkah? Bukan berarti pula menikah dengan seseorang dalam satu harokah hidupnya akan dipenuhi bunga-bunga. Ada konsekuensi untuk mendapatkan sesuatu yang diyakini sebagai cinta.
Baca selengkapnya »Kakak Sudah Membaca Proposalnya, Dia Cocok Untukmu
“Mutarabbi suami kakak sedang mencari istri. Ia menitipkan proposalnya pada suami kakak. Setelah suami kakak pertimbangkan, ia meminta kakak untuk ikut membantu mencarikan dari salah satu Mutarabbi kakak. Kakak sudah membaca proposalnya, dan menurut kakak kamu yang cocok dengannya.”
Baca selengkapnya »Siapa yang Lebih Dahulu Datang, Jodoh atau Maut?
Tanpa bermaksud menggurui siapa pun, pemantasan diri untuk seorang yang telah Allah jodohkan terkesan lebih spesial dibanding dengan pertemuan seorang hamba menuju Rabbnya. Lalu bagaimana jika sebelum sempat menikah kita telah didatangi lebih dulu oleh malaikat maut? Bolehkah kita memintanya untuk menunggu? Saat dijemput, bahkan kita tidak bisa memintanya menunggu guna bersiap-siap membawa apa saja yang bisa kita bawa.
Baca selengkapnya »Menanti yang (tak) Pasti: Jodoh, Rezeki, dan Mati
Keyakinannya semakin menghujam kuat. Jiwanya kokoh menjulang ke langit. Ibadahnya kini menumbuhsuburkan keyakinan dalam sanubari. Bahwa jodoh, rezeki dan mati telah ditulis dalam titah ilahi. Titah yang tertuang jauh sebelum ia terlahir ke alam kehidupan. Tak mungkin berubah, tak mungkin tersalah. Kini, jiwanya sejuk. Tumbuh keberanian dalam jiwa seorang yang berkeyakinan membaja dengan bekal izzah seorang yang terjaga dari segala durhaka.
Baca selengkapnya »Tiga Tips Seputar Penolakan Ta’aruf
Ikhtiar pencarian jodoh melalui ta'aruf (pranikah) tak selalu berjalan mulus. Ada rekan yang lancar dengan cukup sekali proses ta'aruf, namun tak sedikit pula yang berjalan tersendat sehingga baru menemukan jodohnya setelah beberapa kali mengalami penolakan ta'aruf. Dalam menolak pengajuan ta'aruf, banyak rekan yang lebih nyaman menggunakan alasan umum semacam "belum menemukan kemantapan", "belum cocok", atau "kurang sreg".
Baca selengkapnya »Menjemput Jodoh
Luruskan niat selama penantian. Boleh jadi, ketika jodoh tak kunjung datang, karena niat di hati belum ikhlas karena Allah. Boleh jadi, niat kita masih tercampur oleh ego, keinginan dan kriteria pasangan yang mungkin itu menjadikan hati belum bisa ikhlas karena Allah.
Baca selengkapnya »Kiya Galau
Mba Tantri telah membantu Kiya merubah mind set-nya terkait kriteria pendamping. Ikhlas, sebuah kata yang mampu merubah Kiya menjadi pribadi yang sekarang. Karena hanya keikhlasan yang mampu menghadirkan kebahagiaan.
Baca selengkapnya »Diakah Jodohku?
Rasa sakit hati yang aku terima dulu masih terasa. Dulu, dia meninggalkanku dan menikah dengan perempuan lain, perempuan pilihannya sendiri.
Baca selengkapnya »