Topic
Home / Arsip Kata Kunci: ibu (halaman 4)

Arsip Kata Kunci: ibu

Ibuku Kolot!

Kala itu aku yang baru selesai mandi dipanggil ibu, segera saja aku bergegas masuk ke kamar ibu, tiba-tiba saja Ibu membentakku untuk menjauhi lelaki itu, mukanya merah padam, aku yang tak tau duduk masalahnya langsung mengklaim semua bentakan ibu. Kesal yang ku rasakan bukan main saat Ibu memperlihatkan handphoneku yang digenggam oleh tangan kanannya seakan Ibu sudah tau semua rahasia yang ku simpan rapat-rapat. Tapi ibu harusnya tau itu privasiku. Ku bentak Ibu dengan nada yang tak kalah tinggi. Ah! Ibuku seperti tak pernah muda saja.

Baca selengkapnya »

Nomor 2

Sejak kecil, komunikasiku dengan Mama tidak begitu baik. Sebagai anak sulung yang lebih sering ditinggal dengan pengasuh, peran Mama tidak banyak dalam hidupku. Mama selalu jadi pilihan terakhir ketika ada masalah. Bagiku, Mama terlalu banyak aturan, cerewet, dan kaku.

Baca selengkapnya »

Meski Lelah Namun Tetap Bersyukur

Setiap kali aku ingin membantunya ia menolaknya. Ibuku selalu berkata bahwa aku harus fokus terhadap pelajaran dan kuliahku hingga mencapai cita-citaku. Bagaimana mungkin aku sebagai anaknya membiarkan ibuku mengerjakan itu sendiri. Namun, lagi-lagi ia berkata bahwa itu merupakan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Yang ia inginkan hanya satu bahwa ia ingin melihat anak-anaknya fokus untuk sukses suatu saat nanti. Perkataan lain yang selalu ia ucapkan adalah bersyukur bisa memiliki keluarga kecil yang menjadi bagian terindah dalam hidupnya.

Baca selengkapnya »

Wanita Hebat

Bila diri ini bosan dia akan menghibur dengan kekonyolan candaannya. Bila diri ini bingung dia akan memberikan solusi terbaiknya. Bila diri ini menangis dia akan memeluk dengan kasih dan sayangnya. Bila diri ini marah dia hanya diam, lalu memandang diri ini dengan tatapan sedih, memeluk, serta mengusap pucuk kepala tanpa mengeluarkan satu kata pun, memunculkan perasaan tenang dan bersalah secara bersamaan dalam diri ini.

Baca selengkapnya »

Sosok Pelindung

Suara klakson dan teriakan dari pengendara lain yang tidak sabar akan kehadiran kami meramaikan sekelilingku. Melihat perlakuan mereka terhadap ibuku, aku hanya bisa terisak dalam tangis di balik kaca helmku. Mereka tidak mengerti susah payah yang kami rasakan sepanjang perjalanan. Apalagi ibuku, dengan jerih payahnya, ia bahkan hampir terjatuh, kehilangan keseimbangan. Tetapi, mereka begitu egois, hanya karena ingin sampai rumah dengan cepat, mereka seperti itu.

Baca selengkapnya »

Pemilik Surga Terindah

Setiap mengingat perjuangan Ibu, aku juga selalu ingat perkataan orang-orang yang meremehkannya saat beliau berencana menguliahkanku, “Alah, ngapain kuliah. Udah suruh nikah aja, anak perempuan buat apa sekolah tinggi-tinggi”, “Yakin mau kuliahin anaknya? Emang sanggup bayarnya?” masih banyak ucapan lain yang berusaha membuat ibu ragu. Tapi, satu kalimat dari beliau ini mampu menghancurkan semua cemooh orang di luar sana, ”Mba harus bisa buktikan ya. Inget banyak orang yang ngeremehin keluarga kita. Mba harus bisa menaikkan derajat keluarga ya mba”.

Baca selengkapnya »

Keikhlasan dan Kerendahan Hati Ibu

Ketika aku, kakak dan adikku sakit, ibu tidak pernah mengeluhkan dan lelah merawat, ia selalu memberikan perhatian yang lebih untuk membuat anaknya bahagia. Terlihat jelas di wajahnya, ketika ia tidak ingin terlihat begitu memikirkannya. Pada saat kakakku kecil ia mengidap Demam Berdarah yang sangat parah, bisa dibilang saat itu kondisi kakakku sudah sangat kritis hingga muntah yang dikeluarkan adalah darah. Namun, Ibu tetap berjuang menyemangati kakakku agar bisa bertahan hingga pulih kembali. Aku bisa melihat betapa khawatir ibuku pada saat melihat kondisi kakakku dengan wajah biru pucat, tetapi ia tidak pernah memperlihatkan betapa kekhawatiran seorang ibu terhadapnya, hanya karena tidak ingin melihat kakakku semakin hari semakin menurun.

Baca selengkapnya »

Sumber Kehidupanku

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun telah nampak perubahan fisikmu yang semakin beranjak menua, rambutmu mulai tumbuh uban, terlihat keriput di wajahmu dan tubuhmu sudah mulai terasa sakit. Maafkan aku karena belum bisa membalas apa – apa atas semua kasih sayang yang Ayah dan Ibu berikan. Sering aku membuat kalian kecewa dengan tingkah lakuku. Bahkan gagal untuk memenuhi keinginan kalian. Ayah, Ibu terimakasih atas segalanya. Tak ada yang dapat menggantikan kalian dalam hidupku. Maafkan semua kesalahanku yang tak ku sengaja dan maaf untuk kenakalan yang membuat kesabaran kalian teruji lagi dan lagi, tapi satu hal yang ayah dan ibu harus tahu aku akan berusaha menjadi anak yang berbakti dan sukses untuk kalian karena kebahagiaan kalian adalah suatu yang harus aku penuhi.

Baca selengkapnya »

Surga untuk Ibu

Memandang wajahnya membuatku berpikir bagaimana jika suatu hari aku hidup tanpa dirinya, karena bagiku Ibu adalah harta yang paling berharga, ia mampu menciptakan mimpi bagi anaknya dan menggenggamnya dengan erat. Ibu wanita yang kuat, ia mampu menghadapi berbagai cobaan dengan kesabaran, walau terkadang ia lepaskan semua sesaknya dengan tangis. Ibu selalu bersujud pada heningnya malam hanya untuk membisikkan doa, ia hanya ingin anak-anaknya menjadi orang yang lebih baik dari dirinya, walau bisikan doa tak dapat dilihat, namun aku dapat merasakan dalamnya cinta Ibu kepada diriku.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization