Topic
Home / Narasi Islam / Politik / Kepemimpinan Karismatik

Kepemimpinan Karismatik

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com

Ilustrasi. (inet)
Ilustrasi. (inet)

Pendahuluan

Kepemimpinan karismatik sebagai sebuah kenyataan dalam organisasi agama dan sosial telah dikenal dalam jangka waktu yang lama dan telah banyak didiskusikan serta terlihat efektivitasnya. Namun, kepemimpinan karismatik jarang dipelajari dalam sebuah organisasi modern. Bahkan tema kepemimpinan karismatik dalam sebuah organisasi modern merupakan sebuah kontroversial yang nyaris tak berujung. Sebagian menolak kepemimpinan karismatik, meski sebagian yang lain menerima dan menganggapnya relevan dalam sebuah organisasi modern. Kenyataan ini seakan membelah dan memisahkan organisasi modern  dengan organisasi agama dan sosial.

Konsep Kepemimpinan Karismatik

Karismatik adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti karunia yang di inspirasi ilahi. Ahli sosilogi seperti Max Weber telah menggunakan istilah pemimpin karismatik untuk menjelaskan sebuah bentuk pengaruh yang didasarkan pada persepsi para pengikut, bahwa pemimpin tersebut dikaruniai kemampuan-kemampuan yang luar biasa. Kebanyakan dari para ahli melihat karisma sebagai suatu hasil persepsi pengikut dan hasil dari kemampuan-kemampuan aktual seorang pemimpin.

Pemimpin karismatik memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap kekuasaan, rasa percaya diri, serta keyakinan terhadap cita-citanya. Sebuah kebutuhan terhadap kekuatan motivasi pemimpin karismatik untu mempengaruhi para pengikut. Rasa percaya diri dan pendirian yang kuat meningkatkan kepercayaan para pengikut terhadap berbagai pertimbangan dan pendapat pemimpinnya tersebut. Seorang pemimpin dengan pola ciri seperti di atas memiliki kemungkinan lebih besar dalam mencapai keberhasilan dalam mempengaruhi bawahan.

Seorang pemimpin karismatik memiliki pengaruh yang mendalam dan luar biasa dikalangan pengikut. Pengikut memiliki keyakinan bahwa pendapat pemimpin mereka adalah benar dan mereka menerima pemimpin mereka tanpa mempertanyakan lagi; mereka tunduk dengan senang hati; mereka memiliki rasa sayang terhadap pemimpinnya; mereka terlihat secara emosional dalam visi dan misi organisasi, mereka percaya bahwa kontribusi mereka sangat berarti bagi organisasi dan mereka memiliki tujuan-tujuan kinerja yang tinggi.

Dewasa ini, dalam regulasi kepemimpinan di Indonesia maupun negara-negara lain, kita banyak menemukan pemimpin yang memiliki karismatik yang tinggi. Diantaranya adalah ketika Syaikh Ahmad Yasin yang lumpuh dan berusia lanjut. Beliau duduk di kursi roda namun dihormati jutaan orang. Kata-katanya diikuti dan laksana menjadi bahan bakar prajurit (jundi) Palestina. Dan menjadi sosok yang paling ditakuti zionis Israel. He is a Leader and That’s Leadership Charismatic.

Contoh lain adalah ketika bung Karno yang begitu dicintai rakyat, yang dielu-elukan pidatonya, bahkan ketika pidato semua orang berlomba-lomba menghadiri dan mendengarkannya, dan namanya familiar seantero dunia karena kewibawaannya. That’s Leadership Charismatic!

Perilaku Kepemimpinan Kharismarik

Perilaku kepemimpinan karismatik menurut R J House adalah sebagai berikut :

Pemimpin karismatik cenderung memberikan penekanan pada tujuan ideologis. Dengan pemaparan visi yang menarik, seorang pemimpin mampu memberi lebih banyak arti terhadap pekerjaan organisasi, menumbuhkan antusiasme, dan memberi rangsangan di kalangan pengikut.

Pemimpin karismatik cenderung untuk menerapkan sebuah contoh dalam perilaku yang berpengaruh kuat dalam perilaku pengikut.

Pemimpin karismatik cenderung mengkomunikasikan harapan yang tinggi tentang kinerja. Karena itu dapat membuat pengikut menetapkan ukuran kinerja yang tinggi dan tinggi antusias dalam pencapaian.

Menimbulkan motivasi. Motivasi menjadi relevan dan sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

Menurut Shamir, perilaku kepemimpinan karismatik adalah menekankan pada nilai-nilai tertentu, mengoptimalkan harapan, meningkatkan kepercayaan diri, menunjukan identitas kolektif, dan akhirnya yang paling penting pemimpin karismatik rela berkorban dan berkelakuan yang tidak konvensional untuk menunjukan keberanian dan pendirian tentang visi serta strategi mereka.

Menumbuhkan  kepemimpinan karismatik dalam organisasi

Kondisi yang memungkinkan bagi tumbuhnya kepemimpinan karismatik dalam organisasi menurut House adalah jika pekerjaan memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap permintaan ideologis. Sebaliknya, pekerjaan yang sederhana dan diulang-ulang, pekerjaan rutin, atau pekerjaan yang memiliki arti atau signifikansi sosial yang rendah dan pekerjaan dengan permintaan ideologis yang rendah tidak kondusif bagi kepemimpinan karismatik.

Menurut J A Conger dan R Kanungo adalah jika terjadi situasi krisis yang memerlukan perubahan penting atau jika tidak ada kepuasan terhadap status quo. Menurut Shamir adalah jika organisasi memiliki misi yang dapat dihubungkan dengan nilai dan identitas para pengikut, organisasi memiliki pekerjaan yang tidak terstruktur, sasaran kinerja tidak dapat dispesifikasi, sasaran kinerja tidak dapat diukur dengan jelas dan strategi tidak nyata, di saat itulah seorang pemimpin karismatik merubah realitas itu semua. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Saat ini sedang menempuh jenjang pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Ilmu Pendidikan Agama Islam. Dalam kiprah organisasi, di bidang Pengembangan Sumber Daya Organisasi (PSDO) BEM HIMA IPAI, juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus Unit Kegiatan Dakwah Mahasiswa (LDK UKDM). Diamanahi di Departemen Syiar di LDK UKDM. Selain menuntut ilmu di bangku kuliah formal, juga mengikuti pendidikan non formal di Sekolah Pemikiran Islam yang di prakarsai oleh komunitas Indonesia Tanpa Jil (ITJ).

Lihat Juga

Pemimpin adalah Cerminan Rakyat

Figure
Organization