Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Rayakan Dirgahayu RI dengan Cara Berbeda

Rayakan Dirgahayu RI dengan Cara Berbeda

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Foto: lensaindonesia.com)
Ilustrasi. (Foto: lensaindonesia.com)

dakwatuna.com – Tepat 70 tahun silam, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya di bawah era penjajahan Jepang. Peristiwa ini berawal dari kekalahan Jepang di Perang Dunia 2 dan di bomnya dua kota yang ada di Jepang oleh Amerika Serikat. Hal tersebut menjadi momen-momen penting bagi Indonesia untuk menunjukkan keberaniannya dan mengakhiri penderitaan rakyat Indonesia dari penjajah. setelah momen tersebut dimanfaatkan oleh Indonesia dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari golongan muda, golongan tua, para kiai, para mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya maka tepat hari Jumat 17 Agustus 1945 Indonesia resmi menjadi sebuah negara yang berdaulat. Semenjak itu, rakyat Indonesia selalu menggelar perayaan ulang tahun kemerdekaan RI dengan berbagai acara mulai dari hal yang sakral seperti upacara penaikan dan penurunan bendera yang hikmat di Istana Merdeka sampai acara hiburan rakyat di berbagai daerah di Indonesia.

Saat ini tanggal tersebut menjadi sebuah tanggal yang mungkin ditunggu oleh sebagian masyarakat Indonesia dan menjadi keuntungan bagi sebagian masyarakat Indonesia seperti para pedagang musiman yang mendapatkan keuntungan dari penjualan asesoris kemerdekaan. Selain itu, tanggal tersebut menjadi sebuah momen diadakannya acara-acara di desa-desa atau kelurahan-kelurahan mulai dari permainan anak-anak sampai permainan yang diikuti oleh orang sudah paru baya di lembaga/instansi-instansi pemerintahan. Perayaan dirgahayu dengan mengadakan acara-acara permainan di tingkat desa/kelurahan memberikan dampak yang positif, yaitu dapat mempererat dan meningkatkan interaksi antar warga. Selain itu, anak-anak Indonesia bisa merasakan kembali suasana negeri ini beberapa tahun silam yang masih banyak ditemukan permainan tradisional sebelum mulai tergesernya oleh perkembangan teknologi saat ini seperti kecanggihan gadget.

Perayaan itu mungkin sudah biasa dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia namun ada  hal yang mungkin tidak biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, yaitu napak tilas atau mengenang kembali sejarah di tempat kejadian atau pun hanya sekadar berkunjung ke makam para pahlawan. Seperti yang dilakukan oleh teman-teman BEM Universitas Indonesia dan Lembaga Dakwah Kampus – Salam Universitas Indonesia bersama salah satu institusi program pembinaan – PPSDMS UI yang melakukan refleksi kemerdekaan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu contoh merayakan Dirgahayu Kemerdekaan RI dengan cara berbeda. Sebagai generasi muda yang sampai saat ini masih menjadi pilar suatu bangsa, pemuda perlu untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah maupun makam para pahlawan. Dengan begitu, kita lebih menjiwai lagi arti sebuah kemerdekaan dari peristiwa-peristiwa dan orang-orang terdahulu.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Pemuda desa dari pelosok Jawa Barat berangkat ke Surabaya dengan membawa mimpi-mimpi indahnya ke Universitas Airlangga. Ia bercita-cita ingin menjadi seniman besar Indonesia yang mempunyai yayasan sosial budaya. Saat ini ia aktif di berbagai kegiatan kampus maupun luar kampus seperti di Lembaga Dakwah Kampus Unair dan komunitas pendidikan "Kelas Matahari".. Tidak hanya itu ia merupakan salah satu Finalis DUTA Unair 2015 dan aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Tari dan Karawitan Unair.

Lihat Juga

Menlu RI: Palestina Menjadi Agenda Utama Kemlu 2017

Figure
Organization