Mengalami zaman serba gila, sulit rumit dalam bertindak, ikut gila tak sampai hati, jika tak ikut larut tak bakal dapat rezeki, kelaparanlah akhirnya, namun sudah takdir Allah, semujur-mujurnya yang lupa, lebih bahagia bagi yang ingat (pada Tuhan) dan tetap waspada. Dewasa ini, moral generasi muda seakan-akan mengalami proses antiklimaksnya, menurun, menurun, dan menurun.
Baca selengkapnya »Fiqih Dakwah untuk Masyarakat Jawa: “Aja Nganti Kabanjur”
Pada tulisan terdahulu sudah saya sampaikan “pada” pertama Sekar Gambuh yang terdapat dalam Serat Wulangreh. Pelajaran penting dari bagian pertama tersebut adalah agar kita semua menghindari perilaku jahat, dan selalu memberi nasihat kebaikan untuk mengajak manusia menuju kehidupan yang benar.
Baca selengkapnya »Fiqih Dakwah untuk Masyarakat Jawa: Menghindari “Polah Kang Kalantur”
Pada tulisan sebelumnya, telah saya sampaikan bahwa pupuh ketiga dari Serat Wulangreh berisi ajaran filosofi hidup mulia yang diwujudkan dalam bait-bait Sekar Gambuh. Ada banyak pitutur luhur dalam bait-bait Sekar Gambuh, di antaranya adalah nasihat untuk menghindari perilaku yang tidak benar.
Baca selengkapnya »Fiqih Dakwah untuk Masyarakat Jawa: Kehinaan Adigang, Adigung, Adiguna
Pada tulisan terdahulu sudah saya sampaikan “pada” pertama dan kedua Sekar Gambuh yang terdapat dalam Serat Wulangreh. Pelajaran penting dari bagian pertama adalah agar kita semua menghindari perilaku jahat, dan selalu memberi nasihat kebaikan untuk mengajak manusia menuju kehidupan yang benar.
Baca selengkapnya »