Sejarah mencatat, pemimpin agung ini mampu mencetak manusia-manusia baru sebagai fondasi peradaban Islam yang agung dan terhormat. Rasul mewariskan tiga unsur penting sebagai pilar untuk membangun peradaban Islam: 1. Pemimpin yang adil dan tangguh, 2. SDM atau orang-orang yang berkualitas, 3. Sistem yang benar dan kokoh, yaitu Islam.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Darurat Tapi Belum Terlambat
Kini kita dalam kondisi darurat. Darurat Narkoba, darurat korupsi, darurat perzinaan dan pemerkosaan, darurat keserakahan dll kemaksiatan dan dosa. Bila ingin selamat dari kondisi yang sudah serba darurat ini, maka iman dan taubat tak boleh terlambat. Insya Allah belum terlambat untuk sadar, beristighfar dan bertaubat. Mari kita semua beristighfar dan bertaubat. Mari kita jalankan ajaran Islam dengan penuh kesungguhan. Janganlah Islam hanya dipakai kalau ada kepentingan politik saja. Jangan Islam hanya dipakai hanya di bulan Ramadhan saja. Janganlah kita shalat hanya di Idul fitri saja. Wahai kaum wanita, jangan hanya pakai jilbab ketika shalat saja. Wahai para pejabat, jangan tampak dekat dengan rakyat dan tampak rajin ibadah hanya di saat hendak nyalon saja.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Zaman Ini Membutuhkan Manusia-manusia Baru
Zaman ini membutuhkan manusia-manusia baru; yang dapat membawa ruh masjid ke pasar pasar, ke jalan jalan, ke sekolah-sekolah, dan ke dalam kantorkantor pemerintahan. Zaman ini memerlukan manusia-manusia baru; yang dapat menyatukan apa yang tidak dapat disatukan oleh peradaban ini.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Agar Kemesraan Tak Segera Berlalu
Puasa menciptakan harmoni hubungan antar jasad dan ruh, antar fisik dan jiwa dan menjadikan jiwa sebagai pusat kendali. Harmoni hubungan antara langit dan bumi. Insan bertakwa adalah yang kakinya menjejak bumi namun kepalanya menjelajah langit. Yang berjalan di tengah manusia, bergaul dan bergumul, memberi dan menerima. Perkataan dan perbuatannya bersumber dari jiwa dan hati yang sepenuhnya berada dalam genggaman Ar-Rahman, Tuhannya. Itulah suasana Ramadhan yang indah dan penuh kemesraan.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Nyalakan Iman Dalam Kehidupan, Refleksi Ibadah Puasa Ramadhan
Para ulama menyimpulkan, iman akan naik dan kokoh dengan menjalankan ibadah dan ketaatan. Begitu juga, ibadah dan ketaatan akan ringan dikerjakan ketika iman naik dan kokoh. Keduanya saling mempengaruhi. Sebaliknya, iman akan ringkih bahkan mati karena praktik maksiat dan dosa, wal’iyadzu billah. Di sinilah perjuangannya, kita berusaha menjaga dan merawat bahkan meningkatkan iman agar tetap naik dan kokoh dengan menjalankan ibadah dan ketaatan.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Tiga Pelajaran Pada Momentum Idul Fitri
Ayub tersenyum, dan berkata, “Akulah orang yang engkau maksudkan itu”. Setelah itu, Allah membalas kesabaran Ayub dan istrinya dengan memberi keturunan, harta dan kesuksesan. Ibnu Abbas mengatakan, “kesabaran Ayub dan istrinya adalah teladan utama dalam menghadapi ujian Allah. Karena itu, keduanya mendapat kehormatan dengan diberikan anak-anak sebanyak dua puluh tujuh orang”.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1437 H: Menguatkan Empat Komitmen
Sedih dan gembira merupakan dua perasaan yang menyatu pada diri kita hari ini. Sedih karena Ramadhan terasa cepat berlalu, padahal momentumnya belum kita maksimalkan untuk mengokohkan ketaqwaan pribadi, keluarga dan masyarakat. Meski begitu, kita juga gembira karena semoga dengan berakhirnya Ramadhan kita dapat kembali menjadi insan yang suci dari segala noda dan dosa. Setelah Ramadhan berakhir, di antara yang harus kita lakukan adalah memperkuat dan membuktikan komitmen kita terhadap empat hal yang amat penting dalam kehidupan pribadi, keluarga dan kemasyarakatan.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1436 H: Insyaf, Perbaikan Diri, Keluarga, dan Masyarakat
Kembali kepada Allah, bertaubat kepada Allah tumbuh dari jiwa yang insyaf, sadar akan kekeliruannya dan bertekad akan memperbaiki dirinya. Perasaan insyaf ini penting, karena dia lah yang akan membawa pemiliknya berupaya memperbaiki diri, ke arah yang lebih baik, sampai mendapatkan ridha-Nya Allah Tabaraka wa ta’ala.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1436 H: Mensyukuri Hidayah
Mensyukuri nikmat dengan mendayagunakannya sesuai dengan kehendak Allah Yang Maha Memberi Nikmat. Salah satu nikmat terbesar yang kembali diberikan Allah selama bulan Ramadhan adalah nikmat hidayah. Nikmat petunjuk dan bimbingan Allah, nikmat kasih sayang Allah yang mengembalikan kita ke jalan yang benar, nikmat ampunan Allah dan pembebasan dari api neraka.
Baca selengkapnya »Khutbah Idul Fitri 1436 H: Pribadi yang Bermanfaat bagi Sesama
Kita menunaikan shalat Idul Fithri sebagai sebuah pertanda bahwa kita ingin kembali kepada fitrah diri kita. Pribadi yang dibangun atas tauhid, ibadah yang benar dan akhlak yang mulia. Pribadi yang menjadi rahmat bagi alam semesta, berkontribusi besar terhadap terbitnya kedamaian, kenyamanan dan keamanan bagi kehidupan.
Baca selengkapnya »