Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair (halaman 51)

Puisi dan Syair

Dunia Asap dan Ampas

Lelaki itu sibuk dengan dunianya sendiri, Dunia asap dan ampas, Tembakau berbalut kertas dan cairan hitam pekat beraroma khas itu menjadi jamuan wajibnya, Lelaki itu sibuk dengan dunianya sendiri, Dunia asap dan ampas, Ia seakan tak peduli dengan dunia sekelilingnya, Di sampingnya ada wanita cantik yang wajahnya terlihat lebih tua dari usianya,

Baca selengkapnya »

Amanah Itu, Bu…

Jalan ini memang panjang bahkan tak berujung..., Semakin kupandang semakin jauh ujungnya..., Inginku berlari sekencang-kencangnya untuk menyudahi perjalanan ini, tapi tak kunjung sampai, Sampai berdarah-darah kakiku, dihantam batu dan kerikil yang tajam..., Sakit sekali bu..., Jalan ini memang tak ramai..., Tak seramai tempat-tempat yang disukai kaum muda sepertiku...

Baca selengkapnya »

Jiwa – Jiwa Perindu

Layaklah hari ini semakin terang, Karena malam tak lagi ingin datang, Tak lagi ingin menghampiri, Setiap insan yang ingin, beristirahat menepi, Wajarlah jika kau kini masam, Karena hati kami lalai dalam hikmah, Tak peka pada perasaan, Dan tak dapat bersanding dengan cerita-cerita mu, Wajarlah engkau muram dengan ini, Karena kau sendiri telah letih berdiri.

Baca selengkapnya »

Sahabat Sejati

Rasa yang berbeda ketika mendengar namanya, Sesak terasa hingga ke rongga dada, Atau bahagia yang tak terhingga, Semua akan menemuinya, Entah di mana, kapan dan bagaimana, Tak ada yang pernah mengira, Berjumpa dengannya berharap dalam keadaannya yang bahagia, Tak meninggalkan dosa, Tapi apakah bisa?, Ketika semua yang ada di dunia melenakan jiwa.

Baca selengkapnya »

Perisai Sang Kekasih

Masih tentang sebuah kisah, Diambil dari sebuah sejarah masa silam, Tentang anak muda bukan tua renta, Yang hanya diam sambil menunggu ajal tiba, Ini lelaki muda santun bersahaja, Yang mencari kabar tentang kebenaran, Hingga harus meregang nyawa, Siapa anak muda ini?, Ia terpanggil di Bukit Uhud, Menjadi perisai bagi sang kekasih, Bermodalkan sebilah pedang.

Baca selengkapnya »

Sehangat Pelukan Hujan (Bunda)

rasa siluet hadir dalam gelapnya lautan hati..., bercampur racun dan setitik madu..., ketika angin bertanya, sedang apa aku?, aku adalah hembusannya yang lembut, dilalui debu dan diacuhkan waktu..., aku berkata dalam setiap bisikannya, menitipkan serpihan cinta, untukmu bunda..., untuknya... saat bintang berkedip, tapi langit?, belum bertirai malam, bisikan pun tertahan....

Baca selengkapnya »

Biarkan Aku Mengadu

Wahai engkau sang penguasa, Yang memiliki harta dan kuasa, Bukanlah takdir yang memilihmu, Menjadikan raja di kalanganmu, Bukan aku mendendam padamu, Bukan pula aku benci padamu, Tapi kini aku sadar, Akan penat dan lelah yang bersandar, Wahai malam yang penuh duka, Hari ini aku tatap luka, Yang dulu pernah menganga, Bukan karena sakit,melainkan karena senja.

Baca selengkapnya »

Biarkan Aku Mengadu

Wahai engkau sang penguasa, Yang memiliki harta dan kuasa, Bukanlah takdir yang memilihmu, Menjadikan raja di kalanganmu, Bukan aku mendendam padamu, Bukan pula aku benci padamu, Tapi kini aku sadar, Akan penat dan lelah yang bersandar, Wahai malam yang penuh duka, Hari ini aku tatap luka, Yang dulu pernah menganga, Bukan karena sakit, melainkan karena senja.

Baca selengkapnya »

Sebuah Surat Untuknya

Surat ini untukmu, tentang aku, engkau (kita)..., Kita belum pernah bertemu sebelumnya, apalagi saling mengenal, belum tentu namun, Allah telah menetapkan engkau sebagai belahan jiwaku jauh, sebelum aku dilahirkan di bumi cintaNya ini..., Mengapa aku sangat yakin akan hal ini?, Karena aku percaya bahwa janjiNya itu pasti, tak dapat di sangkal lagi.., Untuk engkau calon imamku.

Baca selengkapnya »

Perisai Sang Kekasih

Masih tentang sebuah kisah, Diambil dari sebuah sejarah masa silam, Tentang anak muda bukan tua renta, Yang hanya diam sambil menunggu ajal tiba, Ini lelaki muda santun bersahaja, Yang mencari kabar tentang kebenaran, Hingga harus meregang nyawa, Siapa anak muda ini?, Ia terpanggil di Bukit Uhud, Menjadi perisai bagi sang kekasih, Bermodalkan sebilah pedang.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization