Namun, Di era global, ke manakah iman sejatimu wahai para muslimah? Engkau muslimah, tapi sangat hemat terhadap pakaian. Tubuhmu kau biarkan menyembul menggoda. Kemolekan auratmu kau gadai begitu saja. Bahkan kau pertontonkan dengan harga murahan, lebih murah daripada paha ayam pasaran.
Baca selengkapnya »Untukmu Sahabatku
Mengeluh akan rasa sakit yang mendera hanyalah akan membuatmu lupa arti senyum Padahal senyummu itu indah Senyummu adalah Maha Karya Tuhan di dunia Senyummu adalah penyejuk bagi mata yang memandang
Baca selengkapnya »Pendidikan Berbasis Sekuler-Materialistik
Problematika pendidikan ini tiada habis-habisnya mengobok-obok kesemrawutan pendidikan bangsa yang kian terpuruk dan amburadul, ibarat benang kusut yang sulit untuk dibesut dan diurai kembali. Bahkan, persoalan-persoalan klasik masih saja memberikan kontribusi dan berlomba-lomba untuk memburamkan wajah pendidikan bangsa yang kian memburam ini.
Baca selengkapnya »Refleksi Niat
Segera, Aktifkan niat taubat Silent maksiat Insya Allah hidup kan berasa nikmat Iman semakin mantap dan dahsyat
Baca selengkapnya »Rasa yang Bernanah Dosa
Biarkan, Aku pasrah akan semuanya. Aku sudah mulai bosan bermandikan dosa Bersarung maksiat Bertopeng Iman Dan berhias kepura-puraan.
Baca selengkapnya »Lautan Inspirasi
Terselip luka menganga oleh sayatan penyesalan Dalam letupan sadar, hati bertanya Berapa banyak peristiwa yang tertangkap itu menguap? Berapa banyak data yang didapat itu tergulung usang dan kemudian terlebur begitu saja?
Baca selengkapnya »Tandur Imajinasi
Imajinasi sebagai bagian dari piranti merupakan manifestasi dari kedinamisasian manusia. Seseorang bisa berkontemplasi memikirkan segala keadaan dengan bebas tanpa terbelenggu oleh barang apapun. Imajinasi ibarat sebuah biji yang bisa ditandur atau ditanam di lahan manapun. Jika tertanam di bumi yang subur, maka dia akan bercokol dengan hasil yang sangat baik. Akan tetapi, jika ditanam di bumi sahara yang tandus, maka dia akan kering mengeropos dan kemudian mati dengan sendirinya.
Baca selengkapnya »Sang Pelebur Tirani
Manusia berpangkat menjadi senjata hina Para pendurjana mengguratkan raut picik dalam wajahnya Menyiratkan jiwa pengecut dalam kebisuan kata Terselip balutan keangkuhan yang berjejal menggelora
Baca selengkapnya »Bangkitlah Sang Pewaris Tahta
Di tengah hiruk-pikuk kejujuran yang mulai menderumkan titahnya Sang Heroik kecil mencoba mengepakkan sayap kebebasan Mencoba menerobos jeruji kezhaliman Meski jalan terjal berjejal menghalangi setiap ayunan langkah Mengerucut tajam untuk melukai setiap telapak yang hendak menapakinya
Baca selengkapnya »UN Menjadi Momok yang Menakutkan Bagi Siswa
Realita yang ada sekarang mendeskripsikan bahwa lembaga pendidikan yang beroperasi hingga saat ini lebih seperti sarang hantu yang ogah untuk dijamah atau dijadikan media belajar, apalagi menjadi tempat yang paling diminati oleh para siswa.
Baca selengkapnya »