dakwatuna.com
Tuhan,
Jika rasa ini buruk baginya
Tolong,
Ambilkan belati di laci arsy-Mu
Kan kutikam rasa ini secara perlahan
Bantulah Kau sayatkan kebusukan rasa yang berbalur nanah
Meski terkoyak & bersimbah luka, kan kucoba tersenyum
Dalam keadaan diam, hening dan senyap
Kuterpekur lesu oleh rasa dusta yang mulai menggerogoti
Mencabik-cabik nurani yang kini membuta hina
Ah, bau anyir itu kian menjepit rasaku
Izinkanlah bau anyir darah yang mengalir dari sungai rasa itu bercucuran
Menyembur dari hati yang berkawan dosa
Kan kubasuh muka yang penuh bercak luka ini dengan anyir darah itu
Biarlah,
Biarlah… kegundahan menyergap batinku.
Mematahkan ruas-ruas tulang harapanku
Biarkan,
Aku pasrah akan semuanya.
Aku sudah mulai bosan bermandikan dosa
Bersarung maksiat
Bertopeng Iman
Dan berhias kepura-puraan.
Biarkanlah,
Biarkanlah semuanya terburai
Biar terlihat wajah nista kemunafikan itu
Dan basuhlah hatiku dari rasa yang berbalur nanah dosa
Wahai Tuhan-ku
Redaktur: Pirman
Beri Nilai: