Ada lebih dari 200 orang imigran Yahudi asal Perancis yang baru saja tiba di Israel pada hari Selasa (28/7/2015) kemarin. Para imigran ini datang dengan menumpang sebuah pesawat khusus yang disiapkan oleh agensi Yahudi dan bantuan dari Keementerian Imigrasi dan Asimiliasi Israel.

pejabat Otoritas Palestina mengatakan saat ini ada sekitar 20.000 rumah warga yang ada di timur kota Al-Quds terancam dirobohkan oleh penjajah Israel. Menurut pejabat tersebut, Zionis beralasan rumah-rumah itu dirobohkan karena tidak memiliki surat izin bangunan.

faksi anggota Arab di parlemen Israel yang berada di Palestina 48 tersebut menilai pembagian fungsi masjid Al-Aqsha hanya akan memperburuk suasana dan meningkatkan ketegangan di kawasan.

Batalion Al-Qassam dalam beberapa waktu terakhir kerap merilis video penyerangan mereka ke Israel dalam perang Ashful Ma'kul yang meletus pertengahan tahun 2014 lalu. Dalam perang tersebut, pejuang Palestina berhasil menghancurkan titik strategis milik Zionis, bahkan pasukan katak mereka berhasil menembus pantai yang diduduki Israel.

Aksi ini sebagai bentuk penentangan terhadap penistaan yang dilakukan penjajah Israel terhadap masjid Al-Aqsha melalui serangan yang terjadi pada hari Ahad (26/7/2015) kemarin.

Dr. Musa Abu Marzuq meminta kepada Otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas agar tidak mengintervensi mereka yang memilih jalur perlawanan dalam melawan penjajah Israel. Ia berharap agar OP lebih memikirkan upaya untuk menjaga masjid suci Al-Aqsha yang setiap hari dinistai oleh penjajah Israel.

Mereka yang mempertahankan masjid Al-Aqsha dari serangan tentara Zionis adalah orang-orang yang siap menumpahkan darah mereka demi Al-Aqsha. Ulama Saudi ini kemudian menyebut mereka sebagai para patriot.

Presiden Abbas berfikir untuk mengundurkan diri dari jabatannya, keinginannya kali ini nampak sudah bulat, karena dirinya merasa sudah sangat lelah bergelut di dalam dunia politik.

Abu Ubaidah melalui jejaring sosial, Twitter menuliskan, "Keluarga kami di Tepi Barat dengan perlawanan yang mereka lancarkan, akan memberikan pelajaran berharga terhadap penjajah Israel. Perlawanan mereka memberi pesan bahwa Al-Aqsha merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar, siapa yang menggangunya akan merasakan akibatnya

dakwatuna.com – Gaza. Semenjak dibukanya pendaftaran kamp latihan militer Al-Qassam, ada peserta yang menarik perhatian, yaitu seorang bapak dengan rambut yang sudah memutih dan diketahui usianya sudah mencapai 60 tahun. Bapak tua itu bernama Abu Muhammad yang memiliki semangat layaknya anak muda di Jalur Gaza. Dilansir laman alqassam.ps, Senin (27/7/2015) Abu …