Menurut memo yang tersebar di akun resmi pemerintah Urumqi di aplikasi WeChat, situs olah pesan paling populer di Cina, disebutkan bahwa para pemimpin Partai Komunis Urumqi akan memimpin kadernya untuk “bertarung dalam pertempuran penting melawan makanan halal.
Cina mendapat kecaman keras dari organisasi HAM internasional terkait perlakuannya terhadap Muslim Uighur yang mendiami Xinjiang. Banyak laporan menyebut, kelompok minoritas ini tidak mendapatkan hak-hak mereka sebagai warga negara maupun sebagai pemeluk agama.
Sejauh ini, Beijing membantah semua laporan yang menyebut telah melanggar hak-hak Muslim Uighur. Mereka mengklaim tindakannya dalam rangka memerangi “ekstremisme dan terorisme”. (whc/dakwatuna)
Redaktur: William
Beri Nilai: