Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Iran Lancarkan Operasi Keamanan, Washington Seru PBB Gelar Pertemuan Darurat

Iran Lancarkan Operasi Keamanan, Washington Seru PBB Gelar Pertemuan Darurat

Demonstrasi hari pertama di Teheran. (Aljazeera.net)

dakwatuna.com – Teheran. Otoritas keamanan mulai melakukan operasi besar-besaran di Teheran dan kota-kota lain di Iran, Selasa (02/01/2018). Disebutkan, hal ini merupakan realisasi dari seruan pemerintah untuk memperketat pengamanan kepada para perusuh dalam demonstrasi massa anti pemerintah yang telah mengakibatkan 22 orang tewas.

Direktur kantor Aljazeera di Teheran, Abdulqadir Faiz mengatakan, pihak kepolisian mulai menyebar di lapangan dan jalan-jalan utama Teheran pada Selasa petang kemarin. Sementara khusus di kota Isfahan, telah terjadi bentrokan berdarah sejak beberapa hari terakhir.

Ia menambahkan, sejauh ini belum ada daftar pasti jumlah korban luka dalam demonstrasi tersebut. Sedangkan di Isfahan pada Senin sore lalu, terjadi bentrokan yang menyebabkan sembilan (9) orang tewas, termasuk satu anggota pasukan Garda Revolusi.

Demonstrasi massa anti pemerintah pertama kali terjadi pada Kamis lalu. Disebutkan, demonstrasi ini merupakan yang terbesar sejak 2009, dimana sudah ada 22 orang tewas sejauh ini. Sementara pemerintah juga disebut menangkapi ratusan provokator.

Aksi mereka disebabkan oleh buruknya kondisi perekonomian negeri, maraknya pengangguran serta mahalnya harga-harga bahan pokok. Selain itu para demonstran juga mengkritisi sikap rezim yang lebih fokus terhadap masalah luar negeri. Mereka juga menuntut bantuan luar negeri Iran agar dihentikan dan rezim mulai lebih fokus memperbaiki perekonomian negara.

Seruan Washington

Sementara itu, Washington telah menyeru DK dan Badan HAM PBB untuk menggelar pertemuan darurat membahas kondisi di Iran. Dubes AS di PBB, Nikki Haley menyatakan, negaranya tengah melakukan pembicaraan untuk menggelar pertemuan darurat membahas demonstrasi yang telah memasuki hari keenam di Iran itu.

Haley menyebut demonstrasi massa itu sangat spontan. Ia juga menyatakan bahwa tudingan adanya intervensi asing sangat ironis. Seperti diwartakan sebelumnya, AS telah menyatakan diri mendukung rakyat Iran yang turun ke jalan memprotes rezim berkuasa di sana. Gedung Putih juga menyeru agar Iran menghormati hak asasi manusia dan menghentikan dukungan pada teroris.

Intervensi Asing

Pimpinan tertinggi Iran, Ali Khameini, turut angkat bicara mengenai demonstrasi yang meluas di negaranya. Menurutnya, para musuh tengah menunggu kesempatan untuk menargetkan rakyat Iran. Para musuh, tambahnya, hendak memunculkan ketegangan dan masalah di negaranya.

Dalam pernyataannya Ali Khameini mengatakan, “Lihatlah yang terjadi beberapa hari terakhir. Semua yang punya hubungan buruk dengan Iran, saling bahu membahu satu sama lain. Mereka adalah yang memiliki harta, mempunyai kekuasaan, memiliki senjata, dan lembaga intelijen.”

“Satu hal yang dapat mencegah para musuh menjalankan pekerjaannya adalah keberanian, ketegasan dan keyakinan rakyat Iran,” imbuhnya.

Para pejabat di Iran juga meyakini adanya intervensi dari pihak asing. Namun, Presiden Iran Hassan Rouhani lebih memilih mengakui legitimasi para demonstran daripada menggunakan kekerasan. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization