Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Respon Beragam Dunia Barat Terhadap Demonstrasi Anti Pemerintah di Iran

Respon Beragam Dunia Barat Terhadap Demonstrasi Anti Pemerintah di Iran

Demonstrasi massa anti pemerintah di Iran. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Dunia internasional menunjukkan respon beragam dalam menanggapi demonstrasi anti pemerintah yang terjadi di Iran. Ada yang terang-terangan mendukung seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ada pula yang menggunakan bahasa diplomatis seperti Menlu Inggris Boris Johnson dan Pejabat urusan luar negeri Uni Eropa.

Demonstrasi massa yang terjadi di Iran telah memasuki hari keenam secara beruntun per hari ini, Selasa (02/01/2018). Melalui akun twitter pribadinya, Trump dengan terang-terangan mendukung para demonstran yang merasa tidak puas dengan rezim Iran. Bahkan Trump menyebut Iran sebagai negara gagal pada setiap tingkatnya.

Dukungan Trump kepada para demonstran juga diiringi dengan kecaman terhadap rezim berkuasa di Iran. Pada salah satu cuitannya, ia mengatakan, “Rakyat Iran yang besar hidup tertindas dalam beberapa tahun lamanya. Mereka lapar pada asupan makanan dan kebebasan. Revolusi Iran sama hancurnya dengan hak asasi manusia.”

Sementara sikap diplomatis ditunjukkan oleh Uni Eropa. Melalui pejabat luar negerinya, Federica Mogherini, UE menyampaikan harapan atas keterjaminan hak dan kebebasan berekspresi bagi para demonstran.

Sementara itu, Menlu Inggris Boris Johnson menyatakan, penting bagi Teheran untuk menggelar perundingan guna menyelesaikan masalah yang menjadi tuntutan demonstran. Ia juga menyebutkan, negaranya akan terus mengikuti perkembangan yang terjadi di Iran dengan seksama.

Lebih lanjut Johnson juga menyayangkan adanya korban tewas dalam demonstrasi tersebut. Ia menyeru semua pihak untuk menghindari segala bentuk kekerasan serta menghormati hak asasi manusia.

Hal senada juga disampaikan oleh Rusia. Melalui pernyataan Kemenlu-nya, Moskow berharap jangan sampai demonstrasi di Iran berubah menjadi kekerasan. Moskow juga menolak segala bentuk intervensi asing yang dapat mengusik stabilitas Iran.

Pada saat yang sama, Menlu Jerman Sigmar Gabriel, menyeru rezim di Iran agar menghormati hak-hak demonstran untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat. Gabriel juga menyeru seluruh pihak di Iran agar menahan diri melihat konfrontasi yang telah mengakibatkan jatuh korban.

Sedang PM Zionis Israel, Benyamin Netanyahu, menyebut para demonstran sebagai para pemberani dan pahlawan.

Korban Tewas Terus Bertambah

Sementara itu, pihak-pihak di Iran melaporkan bahwa jumlah korban tewas terus bertambah. Hingga saat ini, sebanyak 21 orang telah dinyatakan tewas. Diwartakan sebelumnya, korban tewas kebanyakan dari kota Isfahan.

Sedangkan pihak keamanan di Iran juga melakukan penangkapan terhadap para provokator aksi. Seorang pejabat dalam negeri Iran menyebutkan, pihak berwenang akan menangani secara ketat terhadap semua bentuk kekerasan dan kekacauan.

Seperti diwartakan sebelumnya, demonstrasi massa anti pemerintah mewarnai jalanan kota-kota di Iran. Aksi mereka disebabkan oleh buruknya kondisi perekonomian negeri, maraknya pengangguran serta mahalnya harga-harga bahan pokok.

Selain itu para demonstran juga mengkritisi sikap rezim yang lebih fokus terhadap masalah luar negeri. Mereka juga menuntut bantuan luar negeri Iran agar dihentikan dan rezim mulai lebih fokus memperbaiki perekonomian negara. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Redaktur: William

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization