Topic
Home / Narasi Islam / Politik / Gerakan, Negara, dan Peradaban

Gerakan, Negara, dan Peradaban

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Palestina yang sudah diganti dengan Israel di dalam peta (aljazeera.net)
ilustrasi.

dakwatuna.com –   Madinah merupakan sebuah kota utama yang ada di Arab Saudi. Kota ini selalu ramai dikunjungi oleh para kaum muslimin yang hendak melaksanakan ibadah haji maupun umroh. Dibalik itu semua ternyata kota ini menyimpan begitu banyak kisah sejarah yang dapat kita petik menjadi sebuah pembelajaran.

Kita sudah ketahui bersama bahwa Islam besar dan tubuh berkembang salah satunya Karena sebuah gerakan-gerakan dakwah yang berasal dari Madinah. Sebuah gerakan semata-mata untuk menegakkan kalimatullah di tanah yang haram itu. Namun dengan izin Allah sebuah gerakan itu tubuh dan berkembang menjadi sebuah negara yang sampai saat ini sangat ramai dikunjungi.

Jika kita menoleh ke sejarah bahwa negara Madinah ini menjadi sebuah destinasi tujuan hijrahnya Rasulullah Saw bersama kaum muslimin pada saat itu. Hijrah ini dilakukan setelah Rasulullah Saw mendapatkan perintah dari Allah Swt untuk hijrah dari Makkah ke Madinah. Dari hijrah inilah yang membuat gerakan ini menegara dan Madinah adalah wilayahnya.

Setelah komunitas Muslim menegara dan memilih Madinah menjadi wilayahnya. Allah Swt. menurunkan perangkat system yang dibutuhkan melalui firman-Nya tentang hukum dan berbagai kode etik sosial, ekonomi, politik, keamanan dan lainnya. Sehingga secara otomatis kandungan sebuah negara telah terpenuhi yaitu, manusia, tanah dan system.

Setelah semua terpenuhi, Rasulullah saw. melakukan sesuatu yang  mungkin sama halnya yang dilakukan oleh pemimpin politik dalam mendirikan negara. Yaitu :

Pertama, membangun infrastruktur negara dan menjadikan masjid sebagai sebuah symbol dan perangkat utama. Kedua, mempersaudarakan antar komunitas darah menjadi agama yaitu antara “Quraisy” dan “Yastrib” menjadi “Muhajirin” dan “Anshar”. Ketiga, membuat nota kesepakatan dengan komunitas lain yang berbeda melalui piagam Madinah. Keempat, menjadikan Jihad fi Sabilillah sebagai sebuah konsep pertahanan negara.

Setelah semua persiapan sudah selesai dan negara Madinah resmi berdiri menjadi sebuah territorial negara Islam pada masa itu. Ternyata tidak mudah bagi Madinah menjalani hari-harinya sebagai sebuah negara. Ada banyak sekali problematika yang menghiasi proses Madinah sampai saat ini. Diantaranya sebuah peperangan melawan musyrikin, mengatasi penghianat-penghianat, sampai ekspansi Islam ke berbagai negara.

Setelah melalui proses yang panjang hingga jazirah sepenuhnya ada di bawah kekuasaan Islam. Rasulullah saw. wafat dan meninggalkan pesan: sebuah masyarakat baru, dengan basis wilayah teritorial jazirah Arab harus siap melaksanakan misi besar menegakkan peradaban yang akan menjadi induk sebuah peradaban dunia.

Pesan itu diterima baik oleh para empat khulafaurrasyidin dan para sahabat lainnya. Ini terbukti dengan masa pemerintah yang singkat itu, Islam sudah menguasai lebih dari separuh wilayah bumi yang dihuni oleh manusia. Islam memberikan dampak yang berarti bagi kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Bahkan pada masa Umar bin Abdul Aziz berkeliling dunia mencari fakir miskin yang berhak menerima zakat namun tidak menemukannya.

Jika misi Islam adalah menegakkan peradaban yang menjadi induk peradaban dunia maka memang tidak bisa hanya diemban oleh sebuah negara kecil saja. Karena negara islam adalah sebuah negara risalah yang sasarannya seluruh umat manusia yang ada di bumi yang pertumbuhannya mengikuti perluasan jejak kaki manusia di dunia ini. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Hamba Allah yang sedang belajar istiqomah dalam ketaatan.

Lihat Juga

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Figure
Organization