Topic
Home / Berita / Silaturahim / Bukan Hanya Bersih, Hemat Juga Sebagian Dari Iman

Bukan Hanya Bersih, Hemat Juga Sebagian Dari Iman

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Kegiatan pemicuan  di Masjid Kampung Citamiang Dusun Citamiang Kecamatan Talegong, Garut, Ahad (16/10/2016). (Doni/Putri/PKPU)
Kegiatan pemicuan di Masjid Kampung Citamiang Dusun Citamiang Kecamatan Talegong, Garut, Ahad (16/10/2016). (Doni/Putri/PKPU)

dakwatuna.com – Citamiang.  Yayasan Mandiri Amal Insani bekerja sama dengan PKPU menyelenggarakan kegiatan pemicuan yang bertempat di Masjid Kampung Citamiang Dusun Citamiang Kecamatan Talegong, Garut, Ahad (16/10/2016) .

Peserta pemicuan dihadiri oleh 26 ibu pengajian dan 1 perwakilan dari Pemerintah Desa. Dengan dipimpin oleh Bapak Ija selaku ketua RW, pemicuan ini dibuka dengan pembacaan doa dan sambutan.

Kegiatan pemicuan diawali dengan penjelasan siklus air. Disini dijelaskan dari mana air berasal hingga bagaimana bisa dikonsumsi oleh manusia. “ Saya tahunya air itu berasal dari laut, terus membentuk awan hingga turun hujan sampailah ke kita untuk diminum. Tapi dimasak dulu “ tutur Ibu Hayati saat ditanya darimana air berasal.

Saat pembuatan mapping (pemetaan) didapatkan informasi bahwa hutan di sekitar Kampung Citamiang masih dalam keadaan baik (tidak ada penebangan liar), namun di sungai terdapat banyak tumpukan sampah plastik. Secara keseluruhan, peserta membuang air bekas cucian dan air bekas mandi ke kolam milik pribadi.

“Biasanya air bekas nyuci dan mandi dialirkan ke kolam ikan. Saat dikonsumsi, ikannya ada rasa sabun gitu“ tutur Ibu Tina.

Transect walk diikuti oleh beberapa perwakilan peserta dengan melihat kondisi debit dan fisik air dari mata air yang dekat dengan lokasi pemicuan. Mata air tersebut pada saat hujan deras sangat keruh sehingga  tidak bisa dipakai untuk mandi ataupun diminum. Hal ini senada dengan tutur Ibu Maryati jika turun hujan, air keruh sehingga harus menunggu jernih terlebih dahulu.

“Kalau hujan keruh banget, gak bisa dipakai mandi ataupun diminum. Belum ada sistem penjernihan disini, paling nunggu airnya jernih sendiri“ tuturnya.

Setelah selesai transect walk, peserta diminta untuk meminum 1 botol air mineral dan 1 gelas air mineral. Simulasi ini bertujuan untuk memicu peserta dalam menghemat air. Air mineral dalam botol diumpamakan debit air saat musim penghujan sedangkan air mineral dalam gelas diumpamakan debit air saat musim kemarau.

“Air mineral dalam gelas ya habis sebelum sampai peserta diurutan terakhir. Kan lebih sedikit airnya dibandingkan dengan yang botol“ tutur Ibu Fitri.

Simulasi hemat air yang selanjutnya dilakukan dengan mengisi air ke gelas hingga air tidak bisa tertampung lagi. Disini didapatkan fenomena menarik dimana tidak ada satupun peserta yang berusaha untuk menghentikan aliran air.

Dipuncak pemicuan peserta diminta untuk menghayati beberapa fenomena kekeringan yang melanda Dusun Citamiang saat musim kemarau. Dengan dipimpin Bapak Ija dengan menyisipkan beberapa potongan ayat Al-Quran dan Hadist yang berkaitan dengan pentingnya menghemat air. Diakhir pemicuan, peserta menandatangani komitmen untuk menghemat air dengan disaksikan Bapak Ija dan Bapak Ohan selaku Pemerintah Desa. Peserta merencanakan untuk melakukan aksi hemat air dimulai dari lingkungan keluarganya.

“Mungkin sekarang saya mau menghemat air dari hal kecil dulu, menutup kran di mesjid atau di bak jika penuh misalnya. Bisa juga saat mencuci piring, air krannya tidak mengalir terus seperti kebiasaan saya” ujar Ibu Dewi.

“Hemat dalam penggunan air itu adalah bukti ketaatan kita kepada Allah SWT, karena Allah SWT  berfirman dalam Al-Qur’an bahwa orang-orang yang boros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. Sungguh Allah itu tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Maka dari itu, mari kita berhemat dalam segala hal termasuk hemat dalam penggunaan air” Tutur Bapak Ija mengakhiri kegiatan pemicuan. (Doni/Putri/PKPU/SaBah/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization