Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Mata Uang Mesir Jatuh Terpuruk, Pendukung Kudeta Mulai Panik

Mata Uang Mesir Jatuh Terpuruk, Pendukung Kudeta Mulai Panik

Penderitaan rakyat jelata di Mesir (arabi21.com)
Penderitaan rakyat jelata di Mesir (arabi21.com)

dakwatuna.com – Mesir. Pelaku media pendukung kudeta di Mesir mulai menunjukkan kepanikannya melihat nilai mata uang pound Mesir terus jatuh terhadap dolar AS, dari tadinya berkisar 4-6 pound menjadi 12 pound per 1 dolar AS saat ini.

Sebagaimana diberitakan Arabi21 (23/7/2016), para pelaku media yang tadinya mendukung As-Sisi ini mulai ‘cuap-cuap’ ketakutan mereka terhadap bencana ekonomi di negara tersebut akibat harga-harga barang yang juga mulai perlahan naik.

Wartawan bernama Tamir Amin misalnya menyatakan bahwa kebijakan intervensi dan subsidi yang dilakukan pemerintah tidak memberikan dampak positif yang berarti, dan meminta kabinet As-Sisi segera mengambil langkah-langkah penting untuk menormalkan kembali nilai mata uang pound Mesir.

Dalam programnya di TV Al-Hayat, Amin menegaskan bahwa sudah saatnya semua pihak di Mesir untuk berterus terang bahwa situasi dalam negeri telah mengarah pada terjadinya bencana. Kebanyakan pedagang dan investor menghentikan kegiatan mereka karena kenaikan harga dolar.

Sementara itu, Moataz Billah Abdul Fattah, pakar ilmu politik Universitas Cairo menyatakan bahwa rakyat Mesir sangat menderita pada beberapa bulan belakangan ini disebabkan kelangkaan dolar dan kenaikan harga barang dan pelayanan.

“Rakyat hampir tidak mampu menanggung beban ini, sementara sebagian elit pemerintahan ini tidak merasakan (tidak peduli) dengan penderitaan rakyat banyak,” tegasnya.

Dalam programnya 90 Menit di TV Mehwar, Abdul Fattah mengungkapkan bahwa menurut sebagian pakar, Mesir membutuhkan cadangan dolar untuk menjalankan sejumlah proyek besar yang didengung-dengungkan As-Sisi, seperti pembangunan-pembangunan jalan.

Namun dengan nada mengejek, mengutip perkataan orang terdekatnya, Abdul Fattah mengatakan rakyat Mesir saat ini tidak akan makan ‘jalan raya dan jembatan-jembatan’, karena mereka lebih memerlukan pemenuhan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. (rem/dakwatuna)

Sumber: Arabi21

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization