Topic
Home / Berita / Nasional / Bersinergi Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara

Bersinergi Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Tim Rescue PKPU bersinergi dengan anggota TNI membantu korban longsor Banjarnegara.  (nisa/kis/pkpu)
Tim Rescue PKPU bersinergi dengan anggota TNI membantu korban longsor Banjarnegara. (nisa/kis/pkpu)

dakwatuna.com – Banjarnegara. Tiga hari sudah berlalu sejak bencana longsor melanda Banjarnegara pada Jumat (12/12/14) lalu. Longsor yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB ini menimpa puluhan rumah di Dusun Jemblung, Banjarnegara Jawa Tengah. Tidak hanya Dusun Jemblung yang berduka, berdasarkan pantauan Tim Rescue PKPU, longsor juga melanda Dusun Pencil dan Dusun Wadhasinatar.

Ada luka dan duka yang mendalam bagi para warga yang tertimpa musibah. Tidak hanya kehilangan harta dan benda, bahkan mereka harus rela ditinggal oleh karib kerabat dan orang terdekat. Kehilangan ini bukan sekedar berdampak pada material belaka, tapi juga akan memberikan dampak psikis yang mendalam bagi warga yang kehilangan.

Sedikitnya 33 rumah di Dusun Jemblung terkena imbas dari bencana longsor ini. Sebanyak 151 penduduk yang terdiri dari 76 laki-laki, 75 perempuan, 18 lansia, 16 balita, 8 ibu hamil. Salah satu ibu hamil sudah dirujuk ke RS. Sedangkan di dusun Wadhasinatar ada 19 KK sebanyak 77 jiwa yang diungsikan. 38 diantaranya berjenis kelamin laki-laki, 39 perempuan, 3 balita, 12 anak-anak, 15 lansia, 47 orang dewasa, 1 ibu hamil.

Pencarian dan penyelamatan korban longsor terus dilakukan. Berbagai elemen bersatu padu membantu jalannya evakuasi. Hingga Minggu (14/12) siang, telah berhasil mengidentifikasi 39 korban tewas, 30 laki – laki 30 dan 9 perempuan. Selain itu terdapat korban luka berat 5 orang, luka ringan 9 orang. Diperkirakan masih ada 50-60 jiwa yang masih dalam pencarian.

Menurut data lapangan yang tim Rescue PKPU dapatkan, jumlah pengungsi hingga saat ini mencapai 2.031 jiwa tersebar di 47 titik, baik itu di gedung-gedung Pemda, sekolah maupun di kerabat terdekat.

“Kondisi tanah masih sangat labil, bahkan terlihat rekahan–rekahan baru yang disinyalir dapat menjadi ancaman. Jumlah pengungsi terbanyak ada di TPQ & BLDS Pagerpelah sebanyak 205 jiwa,  kantor kecamatan karangkobar sebanyak 195 jiwa, Karangkobar Gunung 145 jiwa, Balai desa Karangkobar sebanyak 128 jiwa, dan TPQ Lap. Karangkobar sebanyak 120 jiwa,” ujar tim Rescue PKPU, Amir Muchtar yang bertugas sebagai penanggung jawab.

Pencarian korban mulai dilakukan dengan alat berat. Kementerian PU telah mengerahkan 10 alat berat, dimana sejak kemarin beberapa material longsor yang menutup jalan. Sekitar 1.250 personil tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat BNPB, BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, relawan dan masyarakat membantu melakukan pencarian korban.

“Adapun kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat sekitar seperti shelter, medis dan obat-obatan, sembako atau makanan siap saji, hygiene kit (perlengkapan mandi), pembalut, pakaian dan sanitasi,” tambahnya. (nisa/kis/pkpu/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Sinabung Meletus, PKPU Human Initiative Terjunkan Tim Rescue

Figure
Organization