Topic
Home / Narasi Islam / Khutbah / Khutbah Idul Fitri / Khutbah Idul Fitri 1438 H: Menjaga Spirit Ramadhan, Meraih Kemenangan Pribadi Menuju Kemenangan Umat

Khutbah Idul Fitri 1438 H: Menjaga Spirit Ramadhan, Meraih Kemenangan Pribadi Menuju Kemenangan Umat

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (desironak.com)

dakwatuna.com – Assalamu’alaikum WarahmatuLlaahi Wabarakaatuh

Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…WaliLlaahil hamd

Kaum muslimin muslimat, jamaah shalat Idul Fitri yang berbahagia…

Laungan takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil yang menggema di seluruh pelosok negeri tercinta Indonesia juga dirasakan di setiap jengkal tanah dunia, yang dihuni pengikut Nabi Muhammad ShallaLlaahu ‘Alaihi Wassalaam. Gema yang menunjukkan ketundukan hamba pada sang Pencipta, Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa. Setelah satu bulan lamanya, umat Islam ditarbiyah Allah melalui berbagai amal shalih yang berbuah ketundukan pada-Nya. Tidak sendiri…Ramadhan mentarbiyah pribadi, bersama keluarga, masyarakat, bahkan semua umat Islam di penjuru dunia. Ibarat musim semi, umat Islam mendapat kesempatan menggairahkan kembali semangat ketundukan pada Rabbnya. “Hai manusia, sembahlah Rabb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa” (QS Al Baqarah : 21)

Sekaligus gema ini pun menunjukkan rasa syukur yang mendalam atas karunia Ramadhan dengan begitu banyak kesempatan melakukan kebaikan di atas landasan iman…dan inilah makna kemenangan yang hakiki. Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa berfirman “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu, mengampuni dosa-dosamu. Dan siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar” (QS Al Ahzab : 70 – 71).

Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…WaliLlaahil hamd

Kaum mukminin mukminat, jamaah shalat yang senantiasa mengharap Kasih Sayang-Nya…

Inilah jaminan Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa bagi siapa pun hamba-Nya, dari bangsa mana pun, dari warna kulit apa pun, berbahasa apa pun, asalkan ia beriman, bertakwa seraya tunduk pada aturan-Nya, dan terus melakukan amal shalih dengan menebar kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama, maka Allah akan memberikan kebahagiaan di dunia dan kemenangan di akhirat. “Siapa saja yang melakukan amal shalih baik laki-laki atau perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami akan berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan” (QS An Nahl : 97).

Tiga hal…, iman, takwa dengan ketundukan pada aturan-Nya, dan terus menebar kebaikan, itulah yang diajarkan Ramadhan kepada umat terbaik –para sahabat Nabi– yang mengiringi manusia terbaik –Rasulullah– meraih kemenangan gilang gemilang di zamannya.

Hanya saja, diperlukan kesungguhan untuk mempertahankan tiga semangat Ramadhan itu. Dan ini tergambar dari sabda Nabi Muhammad ShallaLlaahu ‘Alaihi Wassalaam berikut, “Berpuasalah pada bulan sabar dan tiga hari tiap bulannya” (HR An Nasa’i). Kesungguhan itu adalah kesabaran dalam ketaatan pada-Nya…

Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…WaliLlaahil hamd

Kaum mukminin mukminat, jamaah shalat yang senantiasa mengharap ampunan-Nya…

Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa memberi begitu banyak keutamaan pada umat-Nya yang bersabar dalam ketaatan, yaitu pertama senantiasa dibersamai dan dibimbing Allah dalam setiap langkahnya. Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa berfirman, “Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sungguh Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan janganlah engkau mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya. Dan sungguh Kami akan berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Innaa liLlaah wa innaa ilayhi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al Baqarah : 153 – 157).

Ke dua, meraih pahala tanpa batas. “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu’. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sungguh hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS Az Zumar : 10).

Ke tiga disambut oleh Allah di surga-Nya kelak. “Dan orang-orang yang sabar mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang Kami berikan kepadanya secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik, yaitu surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu, (seraya mengucapkan) ‘Salaamun ‘alaikum bimaa shabartum’ (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” (QS Ar Ra’du : 22 – 24).

Allahu Akbar…Allahu Akbar…Allahu Akbar…WaliLlaahil hamd

Kaum mukminin mukminat, jamaah shalat yang senantiasa mengharap hidayah-Nya…

Kesabaran seperti apa yang harus menghiasi hari-hari kita usai Ramadhan? Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa menggambarkan sifat kesabaran para sahabat dalam firman-Nya, “Dan berapa banyaknya Nabi yang berperang bersamanya sejumlah besar dari pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi hina karena musibah yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lemah, dan tidak pula berhenti menyerah (kepada musuh). Sungguh Allah mencinta orang-orang yang sabar. Tidak ada doa mereka kecuali, ‘Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan perilaku kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, teguhkan pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS Ali Imran : 146 – 147).

Pantaslah kita terus-menerus bercermin pada lintasan perjuangan orang-orang saleh sebelum kita yang ditarbiyah Ramadhan hingga dimenangkan Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa melalui berbagai peristiwa bersejarah tak terlupakan.

Ingatlah bagaimana Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa mengubah wajah dunia dari kegelapan menjadi bercahaya melalui turunnya Al Quran di bulan Ramadhan. Cukuplah bagi kita bukti kebenaran-Nya melalui kemenangan besar Perang Badar di tahun 2 H saat perintah berpuasa di Ramadhan itu baru saja mereka terima. Yang juga tak terlupakan, peristiwa 21 tahun setelah kenabian, yaitu Fathu Makkah yang juga terjadi di Ramadhan 8 H. Juga kemerdekaan Republik Indonesia tercinta pada Jumat tanggal 9 Ramadhan setelah 350 tahun penantian dalam penjajahan bangsa asing.

Semoga melalui tempaan tarbiyah Ramadhan tahun ini, umat Islam berhasil memperbarui dirinya dan terus mempertahankan spirit Ramadhan dengan kesabaran dalam ketaatan kepada-Nya membuahkan kemenangan hakiki pada tiap pribadi alumni Ramadhan. Selanjutnya kesabaran individu akan terus menggelinding bak bola salju melahirkan keluarga-keluarga yang dibentuk dalam kesabaran, hingga mewujud menjadi masyarakat dan bangsa yang penuh kesabaran. Hingga cita-cita dalam doa kita terwujudnya Baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafuur terwujud di negeri tercinta Indonesia. Negeri yang aman, sejahtera, diliputi ampunan Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa hingga sang pemimpin mengayomi masyarakat dengan kasih sayang dan keadilan, terwujudlah masyarakat yang sejahtera, sehat, kuat baik jasmani dan rohani. Hidup dalam naungan kebaikan, terjauh dan terlindungi dari berbagai kerusakan dan kejahatan, kekerasan, kezhaliman, termasuk ancaman penyalahgunaan Narkoba. Semoga…

Demikian, semoga khutbah singkat ini bermanfaat untuk terus menjaga spirit Ramadhan selama mengisi hari-hari ke depan hingga Allah Subhaanahu Wa Ta’alaa mengizinkan kita berjumpa dengan Ramadhan tahun depan bahkan hingga husnul khatimah.

TaqabbalaLlaahu minnaa wa minkum

Wassalamu’alaikum WarahmatuLlaahi Wabarakaatuh. (dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (2 votes, average: 7.00 out of 5)
Loading...
Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah Kota Tegal. Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Kota Tegal. Sekretaris Majlis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Tegal.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization