Topic
Home / Pemuda / Essay / Pacaran Lewat Surat Nikah

Pacaran Lewat Surat Nikah

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Pernikahan (ilustrasi). (depokpost.com)
Pernikahan (ilustrasi). (depokpost.com)

dakwatuna.com – “Jujur saat ku pertama melihatmu, aku tertarik, terpesona, tertegun
Kulihat pandangan pertama, betapa indah dirimu dan cantik rupamu
Semua perasaan di hati ini terjadi karena begitu indahnya kau di mataku” (Anonim)

Pernah tidak kita menulis serangkaian kata seperti di atas? Pasti ada yang menjawab pernah, dan ada tidak pernah. Namun, tulisan semacam tersebut tak jarang kita temukan dalam proses surat-menyurat antara remaja saat ini. Kata-kata itu telah menjadi sebuah candu yang tengah membuat para remaja teroverdosis. Alhasil, banyak sekali para pelaku penulisan surat merah jambu itu tertikung dalam utopia cinta.

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, esensinya telah tumbuh dalam hati tentang apa yang namanya cinta. Hanya saja, yang mesti diluruskan adalah masalah ruang pengeskpresian. Sejatinya, cinta tumbuh dan berkembang sebagai salah satu sajian Tuhan kepada manusia, agar manusia tidak egois memikirkan dirinya sendiri. Namun, cinta diciptakan sebagai bentuk kepedulian seseorang terhadap siapapun.

Sehingga yang perlu dimengerti oleh kita adalah cinta tidak boleh menjadi opium dalam kehidupan. Banyak remaja yang bunuh diri karena cinta. Ada pula yang depresi karena cinta. Bunyi-bunyi cinta terlalu keras dimaknai oleh mereka, sehingga cinta merenggut kepolosan para remaja.

Sedihnya, ada orang tua yang merelakan anaknya terbuai dengan cinta semalam, para pendidik yang hanya memperhatikan gaya belajar tanpa memperhatikan gaya hidup anak didiknya, para pemimpin yang sanggup melihat generasi remajanya terjun bebas dalam pesta cinta, sehingga apalah daya tangan tak sampai, bangsa ini dalam pusaran fitnah.

Sesungguhnya agama telah hadir untuk menjadi solusi dari sebuah maha dahsyatnya petaka cinta ini. Agama telah memberikan jalan kehalalan dalam meniti jalan cinta. Bahkan agama telah menjadikan penitian semaian cinta itu termasuk dalam ibadah. Untuk itu, siapapun dalam melakukannya sesuai dengan anjuran agama, maka bukan saja faedah cinta yang mereka dapatkan, juga didapatkan pula respon kebaikan dari Tuhan. Sebab, agama dan cinta ada untuk menjaga keharmonisan ciptaan Tuhan.

Ada sebuah artikel yang diterbitkan tribunsalam.blogspot.co.id, sedikit menciutkan para pembaca jika tidak merasainya dengan bijak, sebut saja judulnya: “nikahilah aku dahulu, urusan rumah dan harta kita cari bersama”. Tentunya kalimat ini bagi sebagian orang mengandung provokatif, melodrama, ataupun sejenisnya. Namun, itulah stigma tentang cinta sejati. Bahwa cinta adalah pewarisan yang bersifat suci dari Tuhan. Tuhan akan menjaga bahtera maupun segala isinya: “…Jika mereka miskin, Allah akan memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Qs. An-Nur:32)” Sekali lagi ini bukan soal isi surat yang meyakinkan. Namun, bagaimana surat tersebut terdaftar sebagai surat yang sah dan dapat dipertahankan keasliannya di mata masyarakat, hukum dan Tuhan tentunya.  Maka istikharahlah dalam menemukan cinta sejatimu, semoga berkah hidupmu:

Bersaksi cinta diatas cinta
Dalam alunan tasbih ku ini
Menerka hati yang tersembunyi
Berteman di malam sunyi penuh do’a

Sebut nama Mu terukir merdu
Tertulis dalam sajadah cinta
Tetapkan pilihan sebagai teman
Kekal abadi hingga akhir zaman

Istikharah cinta memanggilku
Memohon petunjukmu
satu nama teman setia
Naluriku berkata

Dipenantian luapan rasa
Teguh satu pilihan
Pemenuh separuh nafasku
Dalam mahabbah rindu

(Istikharah Cinta_ Sigma)

(dakwatuna.com/hdn)

Redaktur: Deasy Lyna Tsuraya

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Nama Lengkap Muhamad Nasir Pariusamahu. Disapa Nasir. Lahir di Parigi, 05 Desember 1992. Nomor kontak dan WA: 085243139596, IG. nasir_051292, facebook: Muhamad Nasir Pariusamahu, twitter: @asma_ditha. Sekarang menjadi guru di salah satu sekolah swasta Kota Ambon.

Lihat Juga

Bukan Mau tapi Siap, Inilah 4 Hal yang Wajib Dilakukan Muslimah Sebelum Menikah

Figure
Organization