Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Ditolak Gunakan Nama Islam, GHB Malaysia Ambil Alih Parpol yang Tidak Aktif

Ditolak Gunakan Nama Islam, GHB Malaysia Ambil Alih Parpol yang Tidak Aktif

Petinggi Gerakan Harapan Baru Malaysia (malaysiakini.com)
Petinggi Gerakan Harapan Baru Malaysia (malaysiakini.com)

dakwatuna.com – Malaysia. Gerakan Harapan Baru (GHB) Malaysia Senin kemarin (31/8/2015) secara resmi mengumumkan untuk muncul sebagai partai politik dengan menggunakan platform nama Partai Pekerja (Workers Party), kata pengurus GHB, Mohamad Sabu.

Partai Pekerja Malaysia sebelumnya didirikan pada 1978 oleh Ganga Nayar, wanita pertama yang mengetuai partai politik di Malaysia. Partai itu hanya ikut satu kali pemilihan umum pada 1978, dan setelah itu vakum.

Proses pertukaran nama dan kepengurusan partai akan diputuskan kemudian dan dijadwalkan akan di-launching pada 16 September 2015 ini.

“Pada tanggal 31 Agustus 2015, kami GHB secara resmi mengumumkan sudah memutuskan untuk muncul sebagai sebuah partai politik golongan pekerja dengan nama Partai Pekerja,” jelasnya.

Mohamad menyatakan bahwa gerakan politik GHB berkomitmen untuk meneruskan tradisi politik Islam yang pernah ditunjukkan tokoh-tokoh Islam Malaysia seperti Yusuf Rawa, Datuk Fadzil Noor dan Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat.

Menurutnya, partai politik seyogyanya berdasarkan pada ilmu dan akhlak, mampu mengelola perbedaan, serta menuntut keseriusan, sebagaimana yang diajarkan Islam.

“Islam yang komprehensif mengedepankan keterbukaan, serta memarjinalkan segmen rakyat tertentu, dengan semangat memberi keadilan dan kesejahteraan, melintasi perbedaan rasa dan agaman,” katanya.

GHB menargetkan terkumpulnya dukungan 35 orang orang menjelang 16 September 2015 yang menjadi titik tolak perubahan Gerakan Harapan Baru dengan baju partai politik.

Selain Mohamad sebagai Ketua Partai, ada nama Ahmad Awang dilantik sebagai Penasihat Umum, serta Salahudin Ayub, Datuk Dr Mujahid Yusof Rawa, dan Hasanuddin Mohd Yunus sebagai Wakil Ketua Partai.

Dr Siti Mariah Mahmud ditunjuk sebagai Ketua Bidang Kewanitaan, Mohd Sany Hamzan sebagai Ketua Kepemudaaan, Mohd Anuar Mohd Tahir sebagai Sekjen, dan Asmuni Awi sebagai Bendahara Umum.

Sebelumnya, GHB mengusulkan Progressive Islamic Party sebagai nama partai, tetapi ditolak pemerintah Malaysia karena dinilai tidak terbuka untuk seluruh rakyat Malaysia. (rem/dakwatuna)

Sumber: The Malaysian Insider

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization