Gerakan Harapan Baru (GHB) Malaysia Senin kemarin (31/8/2015) secara resmi mengumumkan untuk muncul sebagai partai politik dengan menggunakan platform nama Partai Pekerja (Workers Party), kata pengurus GHB, Mohamad Sabu.
Baca selengkapnya »Polisi Malaysia Interogasi Wanita yang “Menghina” PM Najib Razak
Seorang pekerja seni yang melepaskan tujuh balon kuning dalam sebuah acara yang dihadiri oleh PM Malaysia, Najib Abdul Razak, Senin sore (31/8/2015), telah diperiksa dan diinterogasi oleh aparat kepolisian atas tuduhan penghinaan.
Baca selengkapnya »Didemo 20 Ribu Demonstran, PM Malaysia Menolak Mundur
Di saat puluhan ribu pengunjuk rasa bertahan hampir 34 jam di Dataran Merdeka bagi mendesak pengundurannya, PM Malaysia Najib Razak menegaskan tidak akan mengalah bahkan menoleh ke belakang.
Baca selengkapnya »Semangati Demonstran Anti-Najib, Mahathir Mohammad Hadir di Dataran Merdeka
Situasi tenang dalam aksi damai pengunjuk rasa Bersih 4.0 di sekitar Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, tiba-tiba tiba-tiba ricuh tatkala pengunjuk rasa menyadari kehadiran Tun Dr Mahathir Mohamad, mantan PM Malaysia, dan isterinya, Tun Dr. Siti Hasmah Ali.
Baca selengkapnya »Menteri Besar Selangor: Bersih 4.0 Ini Akan Jadi yang Terbesar
Menteri Besar Wilayah Selangor (setingkat gubernur di Indonesia), Azmin Ali, menyebutkan bahwa rencana aksi unjuk rasa dengan slogan “Bersih 4.0” pada Sabtu-Minggu (29-30/8/2015) akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Malaysia karena didorong keadaan ekonomi yang memburuk.
Baca selengkapnya »Pemerintah Malaysia Tolak “Islam” Dijadikan Nama Partai Politik
Jabatan Pendaftaran Pertubuhan Malaysia (Registrar of Society, badan pendaftaran organisasi kemasyarakatan di Malaysia termasuk parpol) menolak permohonan Gerakan Harapan Baru (GHB) untuk menggunakan nama Partai Islam Progresif (Progressive Islamic Party) sebagai nama partai politik.
Baca selengkapnya »Mahathir: PM Malaysia Sekarang Lebih Buruk dari PM Abdullah Badawi
Mantan PM Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad, mengkritik penggantinya Datuk Seri Najib Razak dan menyatakan popularitasnya terus merosok (di mata rakyat Malaysia). Sebagaimana diberitakan Malaysia Kini (7/4/2015),Mahathir bahkan menyebut prestasi Najib lebih buruk dibandingkan perdana menteri kelima Malaysia, Tun Abdullah Ahmad Badawi.
Baca selengkapnya »