Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Pemerintah Malaysia Tolak “Islam” Dijadikan Nama Partai Politik

Pemerintah Malaysia Tolak “Islam” Dijadikan Nama Partai Politik

Wakil PM dan Mendagri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi (themalaysianinsider.com)
Wakil PM dan Mendagri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi (themalaysianinsider.com)

dakwatuna.com – Malaysia. Jabatan Pendaftaran Pertubuhan Malaysia (Registrar of Society, badan pendaftaran organisasi kemasyarakatan di Malaysia termasuk parpol) menolak permohonan Gerakan Harapan Baru (GHB) untuk menggunakan nama Partai Islam Progresif (Progressive Islamic Party) sebagai nama partai politik.

Wakil Perdana Menteri, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi, beralasan Islam adalah hak semua yang beragama Islam dan pelabelan Islam pada partai politik tertentu hanya akan menyebabkan kekeliruan.

“Kita tidak menyetujui parpol manapun menggunakan nama agama karena Islam bukan untuk mereka saja, tetapi juga untuk kita dan untuk orang Islam yang tidak bergabung dalam parpol,” katanya di sela-sela acara UMNO di wilayah Terengganu, sebagaimana dilansir themalaysiainsider.com (29/8/2015).

Datuk Zahid yang juga menjabat sebagai Mendagri Malaysia menegaskan bahwa pihaknya tidak mau mengulang kesalahan sebelumnya yang memberikan izin kepada sebuah parpol (PAS yang menjadi partai oposisi terbesar saat ini) menggunakan nama Islam.

Dengan digunakan sebagai nama partai, menimbulkan kesan seolah-olah hanya dengan parpol tersebut warga Malaysia memperjuangkan Islam dan masuk surga. Menurutnya, RoS akan merekomendasikan kepada pemimpin GHB agar memilih nama lain untuk digunakan sebagai nama partai baru yang akan diresmikan itu.

Gerakan Harapan Baru yang mendirikan parpol baru di Malaysia (asiaone.com)
Gerakan Harapan Baru yang mendirikan parpol baru di Malaysia (asiaone.com)

Sementara itu, GHB menyatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan perjuangan untuk nilai-nilai Islam yang universal dan terbuka, meskipun RoS menolak nama parpolnya menggunakan embel-embel “Islam” sebagaimana dilansir themalaymailonline.com (29/8/2015).

Sekjen GHB, Dr. Dzulkefly Ahmad, menyatakan bahwa pihaknya tetap menginginkan nama partainya adalah Progressive Islamic Party agar menghilangkan ketakutan terhadap embel-embel agama (islamophobia).

“Hal itu penting untuk mengikis ketakutan terhadap Islam dari kalangan non-muslim, dan pada waktu yang bersamaan umat Islam sendiri nyaman dengan Islam yang menghadirkan keterbukaan untuk lintas ras, agama, dan budaya di negara ini,” ungkapnya. (rem/dakwatuna)

Sumber: The Malaysia Insider dan The Malay Mail

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Grand Launching SALAM Teknologi Solusi Aman Covid-19 untuk Masjid

Figure
Organization