dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta Pertamina untuk tidak buru-buru memasarkan bahan bakar jenis Pertalite. Anggota Komisi VII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengatakan, kebijakan Petrtalite masih harus dikritisi dalam berbagai aspek.
Iskan menambahkan, peluncuran Pertalite terkesan hanya akal-akalan bisnis Pertamina saja. Pertamina sengaja membuat produk baru yang tidak ditemukan di pasar global.
“sehingga membuat tidak ada pembanding harga dan ini rawan merugikan konsumen,” kata Iskan, seperti yang dilansir RMOL, Selasa (5/5).
Meski mendatangkan pertentangan dari DPR, Pertamina tetap akan meluncurkan BBM jenis barunya itu. Pihak Pertamina mengaku sedang menunggu izin Direktorat Jenderal Minyak Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM).
Vice President Corporate Communications Pertamina Wianda Pusponegoro menerangkan, perseroan telah memohon uji spesifikasi Pertalite ke Ditjen Migas pekan lalu. Namun hingga saat ini hasil uji tersebut, belum keluar.
“Kami berharap, hasil tes oleh Ditjen Migas dapat keluar pekan ini untuk menyiapkan persiapan yang lain.” harap Wianda, seperti yang dilansir RMOL, Senin (4/5) kemairn.
Menurut dia, setelah Ditjen Migas memberikan keputusan, Pertamina akan melakukan uji respons pasar.Setelah itu, Pertamina akan menentukan stasiun pengisian bahan bakar umum yang akan menjadi lokasi peluncuran Pertalite. “Kita masih me-review secara mendalam di mana saja lokasi SPBU-nya,” ujarnya.
Sementara itu, seperti yang dilansir okezone, Selasa (5/5), dalam meluncurkan produk baru tersebut, Pertamina tidak perlu izin dari Komisi VII DPR.
“Ini produk BBM tanpa subsidi, full komersial,” tegas Wianda Pusponegoro.
Menurut Wianda, BBM Pertalite sangatlah berbeda dengan Premium, sehingga BBM Pertalite adalah murni aksi korporasi yang dilakukan Pertamina. Walaupun pada dasarnya Pertalite diluncurkan untuk menghapus keberadaan Premium hingga 2017. (abr/dakwatuna)
Redaktur: Abdul Rohim
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Abdul Rohim
