Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Gaza Bersimbah Darah Hari Ke-25: 1440 Syahid dan 8000 Terluka di Tengah Keterbatasan Medis

Gaza Bersimbah Darah Hari Ke-25: 1440 Syahid dan 8000 Terluka di Tengah Keterbatasan Medis

Gaza yang terus bersimbah darah di tengah diamnya umat Islam dan dunia (foto - aljazeera.net)
Gaza yang terus bersimbah darah di tengah diamnya umat Islam dan dunia (foto – aljazeera.net)

dakwatuna.com – Palestina. Jumlah korban syahid dari kalangan warga sipil Palestina pada hari ke-25 serangan militer Israel ke Gaza bertambah 80 orang, di samping lebih dari 350 lainnya menderita luka-luka, sebagaimana diberitakan Aljazeera (31/7/2014). Jubir Kemkes Palestina, Asyraf Al-Qudrah, jumlah warga Palestina yang menjadi korban syahid mencapai 1440 orang dan korban terluka mencapai 8000 orang.

Disebutkan, sembilan warga Palestina syahid akibat serangan udara Israel ke daerah pengungsian An-Nushairat, Gaza Tengah, dan puluhan lainnya menderita luka-luka. Jumlah diperkirakan akan terus bertambah, karena tim medis gawat darurat masih terus mencari korban-korban yang diperkirakan tertimpa reruntuhan bangunan yang dihancurkan Israel.

Empat warga Palestina lainnya juga menjadi korban syahid, satu di antara wanita paruh baya, akibat serangan udara Israel ke sebuah mobil ambulans di Deir Balah. Dua korban syahid lainnya juga dikabarkan jatuh di Gaza Tengah dan beberapa warga lainnya terluka, juga akibat serangan udara Israel.

Kemkes Palestina selanjutnya menginformasikan bahwa delapan warga Palestina yang sebelum terluka parah dan kritis akibat pembunuhan massal oleh militer Israel di desa As-Syuja’iyah menemui syahid. Tiga di antara korban syahid tragedi tersebut adalah wartawan setempat dan dua orang anggota kepolisian Palestina. Korban syahid diperkirakan akan terus bertambah melihat keadaan korban-korban kritis yang sedang dirawat di RS Asy-Syifa’.

Tim gawat darurat Kemkes Palestina lainnya menyebutkan bahwa pihaknya berhasil mengevakuasi 16 jenazah syahid dari reruntuhan bangunan akibat serangan militer Israel di kawasan timur Jalur Gaza. Rangkaian serangan massif militer Israel ke Jalur Gaza yang terus berlanjut menyebabkan situasi kemanusiaan terus memburuk, khususnya setelah serangan udara menargetkan satu-satunya pusat listrik di Gaza.

Dampak buruknya tidak saja terhadap kehidupan sosial dan ekonomi, tetapi juga bantuan kemanusiaan dan kesehatan karena menghalangi beroperasinya perlengkapan rumah sakit. Berbagai rumah sakit menderita kekurangan obat-obatan dan peralatan medis, di samping ketakutan akan habisnya persediaan solar untuk menghidupkan pembangkit listrik tenaga diesel.

Tenaga-tenaga medis yang sangat terbatas juga bekerja tanpa istirahat dan di bawah tekanan dengan perlengkapan seadanya karena terus bertambahnya korban-korban syahid dan terluka. (aljazeera/rem/dakwatuna)

——

Bagi yang ingin membantu meringankan penderitaan warga Jalur Gaza, dapat mengirimkan donasinya ke rekening Dakwatuna Peduli Palestina di Bank Syariah Mandiri, No. Rek.: 2400020601, a.n. Dakwatuna. Konfirmasi donasi via sms ke nomor: 085883678692

Redaktur: Rio Erismen

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.

Lihat Juga

Palestina Tolak Rekonsiliasi Tanpa Kemerdekaan

Figure
Organization