Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Oglu: Tatar Krimea Akan Menjadi Warga Asing di Negeri Sendiri

Oglu: Tatar Krimea Akan Menjadi Warga Asing di Negeri Sendiri

Mantan ketua Dewan Nasional Tatar Krimea, Musthafa Abdul Jalil Oglu (Anadolu)
Mantan ketua Dewan Nasional Tatar Krimea, Musthafa Abdul Jalil Oglu (Anadolu)

dakwatuna.com – Simferopol. Mantan ketua Dewan Nasional Tatar Krimea, Mustafa Abdul Jalil Oglu, menyatakan akan meneruskan perjuangan politik bukan militer untuk melawan upaya penggabungan Semenanjung Krimea ke wilayah Rusia. Beliau menyebutkan bahwa kondisi Tatar Krimea saat ini sangat buruk, mereka ketakutan dan khawatir.

Penyataan itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan Anadolu di wilayah Konya, Turki, Rabu (16/4/2014) kemarin. Warga Tatar Krimea saat ini menunggu-nunggu hasil tekanan yang diberikan masyarakat dunia ke pemerintah Rusia. Karena Kremlin memanfaatkan krisis politik Ukraina dengan cara menambah jumlah kekuatan militernya di Semenanjung Krimea hingga saat ini menjadi salah satu wilayahnya. Padahal ini bertentangan dengan hukum internasional.

Oglu menyatakan bahwa warga Tatar Krimea saat ini hidup dalam kondisi yang sangat buruk. Saat ini Rusia sedang gencar memberikan paspor Rusia untuk seluruh penduduk Semenanjung Krimea. Kalangan Tatar Krimea tidak mau mengambil paspor tersebut, sehingga sebentar lagi mereka akan menjadi orang asing di negeri sendiri karena mereka memegang paspor Ukraina. Konsekuensinya, mereka akan sulit mencari pekerjaan, tidak boleh berpartisipasi dalam politik, dan akan kehilangan hak sebagai warga negara. Ini semua sangat membingungkan mereka.

Ogu menerangkan bahwa saat ini sudah ada 5 ribu Tatar Krimea yang meninggalkan Semenanjung Krimea pasca dicaplok Rusia. Jumlah ini cukup besar karena populasi mereka saat ini hanya 280 ribu jiwa saja. Sangat dikhawatirkan kondisi Semenanjung Krimea akan berubah seperti di Chechnya.

Namun demikian, Oglu yakin Rusia satu hari akan meninggalkan Semenanjung Krimea seperti saat mereka meninggalkan Afghanistan. Tapi kapankah hal itu terjadi? (mas/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization