Topic Archives: Kudeta di Mesir

Aktivis politik Mesir yang mencalonkan diri pada Pilpres 2012 (yang dimenangkan Presiden Mursi), Khalid Ali, mengingatkan semua pihak bahwa rezim (kudeta) yang berkuasa saat ini telah menimbulkan ketakutan (meneror) semua pihak dengan jargon pemberantasan terorismenya.

Setelah berbagai putusan pengadilan kudeta yang menuai kecaman di dalam dan luar negeri, pengadilan kudeta mengeluarkan (19/5) keputusan yang melegakan karena membebaskan 169 pendukung Presiden Mursi.

Putri Presiden Mursi, Syaima’ Muhammad Mursi, membuka rahasia yang ditutupi militer Mesir sebelum kudeta 3 Juli 2013 bahwa mereka sempat membujuk Presiden Mursi dengan kekayaan dan suaka politik di luar negeri agar mau mengundurkan diri.

Dia adalah pendiri partai Dustur dan ikut tergabung dalam Front Penyelamatan yang memelopori penggulingan Presiden Mursi.

Front Islam Suriah membantah tuduhan Mendagri Mesir, Muhammad Ibrahim, yang menyebutkan bahwa Front Islam Suriah telah melatih salah satu elemennya untuk melakukan serangkaian aksi terorisme di Mesir.

Peneliti senior di bidang kajian strategis dan militer Mesir, Brigjen Safwat Az-Ziyat, menyatakan bahwa permohonan bantuan AS untuk memerangi terorisme yang disampaikan As-Sisi berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta yang sesungguhnya di Mesir.

Salah seorang penulis dan pengamat politik Mesir, Muhammad Azzam, mempertanyakan kejujuran dan objektifitas media-media Mesir.

Capres dan tokoh utama kudeta di Mesir, Abdul Fatah As-Sisi, menegaskan kebutuhan Mesir untuk mendapatkan kembali bantuan Amerika Serikat.

Salah satu media zionis menyebutkan bahwa tokoh kudeta Mesir, Abdul Fatah As-Sisi, secara pribadi menjaga komunikasi dan hubungan dengan petinggi militer dan keamanan Israel.

Jika Tunisia bersimpati kepada Ikhwanul Muslimin, itu bukanlah hal baru, tapi sudah lama ada. Sejak Tunisia dipimpin oleh Habib Borqiba.