dakwatuna.com – Wina. Tokoh liberal sekaligus mantan wakil presiden kudeta militer di Mesir, Muhammad Baradai, memboikot pemilu presiden. Hingga akhir masa pemilu di luar negeri, Baradai tidak juga memberikan suaranya.
Baradai adalah pendiri partai Dustur dan ikut tergabung dalam Front Penyelamatan yang memelopori penggulingan Presiden Mursi bersama partai-partai liberal yang lainnya, 3 Juli 2013 silam. Beliau akhirnya diangkat menjadi wakil presiden mendampingi Adly Mansur.
Setelah pembantaian R4BIA bulan Agustus 2013, Baradai mengajukan pengunduran diri dan melarikan diri ke Austria. Beliau termasuk tidak setuju dengan pembubaran paksa demonstrasi di R4BIA. (msa/dakwatuna/klmty)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: