Topic Archives: Krisis di Irak

Sumber informasi pemerintah dan militer di Sinjar, barat laut Irak, Senin (2/2/2014) menerangkan telah ditemukannya sebuah kuburan massal yang berisi 25 mayat dari kelompok Yazidi Irak.

Organisasi PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR), Selasa (11/11/2014) hari ini, pihaknya mengalami kekurangan dana untuk melaksanakan operasi-operasi pertolongan terhadap para pengungsi di Suriah dan Irak. Kekurangan itu mencapai US$ 58 juta (IDR 707 miliar).

Seorang pejabat Irak mengakui telah mengeluarkan dana sebesar US$ 1 miliar (Rp 12 triliun) milisi bersenjata Syiah.

Pemerintah AS menegaskan bahwa pihaknya setuju untuk menjual amunisi tank buatan perusahaannya, General Dynamics, ke Irak seharga USD 600 juta (IDR 720 miliar) dengan alasan membantu Pemerintah Irak membangun pertahanan darat yang komprehensif.

Ali Hasan Qasim (41 tahun) tidak mempercayai penglihatannya dan dia berdiri di hadapan istrinya Samirah Abbas setelah dua bulan putus kontak dengannya. Keduanya mengira masing-masing tewas di tangan milisi ISIS yang menyerang kampung halaman mereka desa Tel’afar di Provinsi Ninawy, kawasan utara Irak.

Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat kembali membunuh warga sipil di provinsi Al-Anbar, Irak, Senin (6/10/2014) hari ini. Peristiwa ini menambah banyak jumlah korban sipil yang jatuh.

Menurut Zobaie, saat melakukan serangan terhadap organisasi Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS), pasukan koalisi melakukan aksi pembunuhan dan pengusiran warga.

Dua pesawat tempur Inggris telah memulai aksi serangan perdananya ke kantong-kantong kekuatan ISIS di Irak, sebagaimana dikabarkan kantor berita Aljazeera (1/10/2014).

Pada pertengahan bulan lalu, dewan keamanan (DK) PBB telah menjatuhkan hukuman embargo kepada ISIS dan Jabhah Nusrah. Embargo itu bertujuan untuk mematikan sumber pendanaan organisasi yang telah mereka masukkan dalam daftar organisasi teroris itu.

Asosiasi Ulama Irak (AMSI) menyatakan bahwa kebijakan politik pemerintah Iran, yang mengintervensi politik Irak dan menyebabkan ribuan orang tak bersalah menjadi korban, hanya akan membawa kerugian strategis kepada Iran sendiri, baik di dalam negeri maupun kawasan Timur Tengah.