Pasukan Muhammad Al-Fatih waktu itu mengepung dengan menggunakan kapal laut, tetapi karena ada rantai besar di laut Tanduk Emas, maka mereka memutar haluan, dan kapal-kapal itu ditarik ke atas melewati bukit daratan. Bisa dibayangkan bagaimana mereka menarik kapal-kapal laut tersebut melintasi daratan berbukit.
Baca selengkapnya »Bercermin Pada Hajar: Sudahkah Kita Menaklukkan Ego Kita?
Seorang ibu senantiasa mendahului kepentingan anak-anaknya daripada kepentingan dirinya sendiri. Hormon cinta ibu akan mendorong seorang wanita untuk tidak mementingkan dirinya sendiri, tidak egois, dan senantiasa bersedia mengorbankan segala sesuatunya demi kebahagiaan buah hatinya.
Baca selengkapnya »Menaklukkan Sang Kombet (Aidil)
Keesokan harinya semacam aku tak percaya. Tugas yang aku berikan diselesaikannya dengan baik. Tak hanya menyelesaikan tugasnya, semua tulisan materi kemarin di ulang tulisnya dua kali dan ditambah materi penjumlahan dari ibunya. Aku tunaikan janjiku kepadanya, nilai 100 untuk tugas dariku dan menambahkan nilai 100 untuk tugas dari ibunya. Hari itu ku lihat reka senyum polosnya mendapat nilai 100. Betapa bahagianya Aidil saat itu. Tak pernah ku melihat dia sebahagia itu sebelumnya. Wajarlah bila iya sangat bahagia, jangankan dapat nilai 100, mendapat nilaipun sangat jarang karena tak pernah menulis. Perlakuan yang sama aku lakukan bagi siswa siswi lainnya yang mempunyai kendala seperti Aidil.
Baca selengkapnya »2 Oktober, 828 Tahun Pembebasan Yerusalem oleh Shalahuddin
Antara pasukan salib dan pasukan Shalahuddin terjadi banyak sekali pertempuran, di mana pasukan Shalahuddin lebih banyak memenangkan pertempuran tersebut. Di antaranya adalah pertempuran di Hittin kemudian diikuti dengan penaklukan Al-Quds (Yerusalem).
Baca selengkapnya »Sulthan Muhammad Al-Fatih Penakluk Konstantinopel
Dr. Ali Muhammad Ash-Salabi, tertarik untuk menuliskan sejarah peradaban kejayaan Islam yang pernah berkembang. Kejayaan ini merupakan sepak terjang peran Daulah Utsmaniyah dalam memperebutkan Konstantinopel yang merupakan kota kebanggaan kaum salibis, pada abad pertengahan peristiwa ini menjadi mercusuar peradaban, khususnya untuk kemenangan dan penyebaran Islam.
Baca selengkapnya »Seorang Warga Amerika Minta Yahudi untuk Taklukkan Arab Saudi dan Membom Mekah dengan Nuklir
Seorang warga Amerika Serikat membuat pernyataan kontroversial dalam akun Twitternya. Sabtu (19/7/2014), Ari David mengatakan pada akun Twitternya, “Ya karena saya percaya Israel seharusnya tidak menjadi satu-satunya negara yahudi! Saya ingin orang-orang Yahudi untuk menaklukkan Arab Saudi dan membom nuklir Mekah”.
Baca selengkapnya »Menaklukkan Hati, Kemenangan Sejati
Alangkah indahnya bila kemenangan itu disempurnakan dengan menaklukkan hati, yang berbuah kemenangan sejati. Kemenangan yang tidak mengecil karena terbagi, buah dari menahan diri, kesabaran untuk mendapat yang lebih banyak.
Baca selengkapnya »Belajar Spirit dari Ammar Bugis, Sang Penakluk Kemustahilan
Ini sebuah kisah tentang Ammar Bugis. Membaca kisahnya membuatku tergerak untuk menuliskan dan membagikannya. Sebuah pelajaran tentang kemauan, semangat, ridha dan rasa syukur. Membaca kisahnya seperti embun sejuk menetesi hati. Mungkin sebagian orang sudah mengenal tentang sosok beliau. Buku yang ditulisnya Qohir Al Mustahil telah diterjemahkan berjudul Penakluk Kemustahilan; Perjuangan Pemuda Berkebutuhan Khusus Melampaui Keterbatasan.
Baca selengkapnya »Para Penakluk Kemustahilan
Berhadapan dengan kemustahilan? Antara pilihan menyerah, atau nekad untuk sekadar tidak dikatakan sebagai pengecut, meski keduanya sama-sama berakhir dengan kebinasaan. Di antara benteng kemustahilan yang tegak kukuh, hanya sedikit orang yang mampu membuka celah sempit untuk menembusnya. Mereka inilah nama-nama yang ditakdirkan Allah tertulis di dalam sejarah peradaban umat manusia.
Baca selengkapnya »Yang Menakluk Para Pemenang
Siapakah yang mampu, mengatur alur cerita kehidupan yang indah, Ketika ia bermula melalui awal yang tak terlukis, Pun, manusia mencoba mempelajari, Mereka hanya mengamati, tak kan pernah mampu melakukan sama. Di pentas kehidupan, Sang bayi suci menghirup udara sesak-hiruk, Udara yang tak lagi segar, t’lah terkontaminasi ulah-ulah tak beratur, Bumi yang ia singgahi kini kacau-balau, Setiap sudutnya dilanda kebingungan.
Baca selengkapnya »