Topic
Home / Arsip Kata Kunci: cinta (halaman 16)

Arsip Kata Kunci: cinta

Malumu Bagian dari Imanmu

Jika rasa malu itu telah hilang dalam diri kita “terserah lah orang mau menilai apa, saya ya ini apa adanya”. Pantaslah dalam salah satu Haditsnya Rasulallah mengatakan bahwa “malu sebagian dari iman”, tentunya malu dalam hal bermaksiat kepada-Nya. Bersyukurlah di antara kita yang masih punya malu, malu karena bermaksiat kepada-Nya, malu karena seorang aktivis dakwah harusnya menjadi teladan bagi yang lain.

Baca selengkapnya »

Memoar Cinta di Selaksa Senja

Ria, mungkin belum sehebat Fatimah, namun ia belajar menjadi hebat seperti Fatimah Azzahra. Mungkin ada banyak Ria yang lain yang bertebaran di bumi ini. Yang mendahulukan kepentingan saudaranya daripada kepentingannya sendiri. Pantaslah selama ini begitu banyak teman yang mengenalinya. Begitu banyak yang menyebut–nyebut namanya karena kebaikannya. Pantas saja hidupnya terlihat senantiasa bahagia, mungkin saja karena ia terbiasa membahagiakan orang lain.

Baca selengkapnya »

Cinta Sepasang Kakek dan Nenek

Sepenggal kisah dari sucinya cinta orang tua, cinta sepasang kakek dan nenek yang muda dan menua bersama. Semoga setiap insan yang saling mencintai, bisa mempertahankan, melanggengkan dan membersamai cintanya hingga tua nanti. Menancapkan labuhan kerinduannya serta menikmati masa tuanya dalam genggaman rasa kasih sayang yang dalam, hanya pada Allah SWT semata.

Baca selengkapnya »

Hati Membuat Cinta dan Sengsara

“… karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” (Al-Haj:46). Kalau begitu keadaannya, yang menjadi pertanyaan adalah ada di manakah hati kita saat ini? Bergetarkah hati itu saat mendengar asma Allah, bertambahkah iman itu saat saudara di sekitar mengingatkan kebaikan dengan ayat-ayat-Nya? Bisa jadi aktivitas kita adalah nampak aktivitas dakwah, tapi tidak menutup kemungkinan ruhiyah kita kosong, dan iman kita dalam keadaan lemah. Karena yang kita pahami bukan hakikat dakwah melaikan sekadar aktivitas dakwah.

Baca selengkapnya »

Dua Hati yang Mencintai Sunyi

Mereka bertemu dalam keramaian di suatu dingin yang beku. Sama-sama mengerutkan kening dan menundukkan kepala. Meredam rasa benci yang sama, di tengah keramaian yang sama. Hanya sedetik ketika tiba-tiba mata yang mereka jaga itu berjumpa dalam satu titik kehangatan. Ada yang berbeda. Mereka yang sama dalam luapan menghiba yang mereka jeritkan kepada-Nya.Beginilah cara Tuhan menjodohkan pikiran dan jiwa.

Baca selengkapnya »

Surat Cinta dari Turki kepada Jamaah Haji Indonesia

Semangat berhaji masyarakat Indonesia menjadi catatan penting bagi saya secara pribadi. Sederhananya meskipun keluarga saya atau kami para mahasiswa bahkan belum ada yang berangkat ke Mekkah sekali pun, namun pertemuan jamaah haji masyarakat İndonesia dalam jumlah yang sedemikian besar telah memudahkan bagi masyarakat muslim dunia mengenal muslim Indonesia lebih dekat. Lebih jauh jamaah haji Indonesia telah menanamkan senyum-senyum keteladanan akhlak yang mendalam bagi masyarakat muslim di Turki.

Baca selengkapnya »

Mei Mei

Gedung tua jalan lama Ditempuh hasrat tak sudah-sudah Mengantar cinta di tepian sejarah Menuliskan kebersamaan yang takkan hilang Seperti beringin di tepian keraton Yang menceritakan kisah-kisah Saat kau bersamanya Ku harus menjadi hatimu

Baca selengkapnya »

Malam Jodoh

Pada akhirnya kami pun sepakat merevisi prinsip jodoh, kini semestinya prinsip jodoh itu: Berikanlah yang terbaik untuk Allah maka Allah akan berikan yang terbaik untukmu. Cintai Allah sungguh-sungguh (QS. Ali-Imran: 31). Maka Allah akan kirimkan orang yang mencintaimu karena Allah. (MN)

Baca selengkapnya »

Asmara Tetra Diez

Rina berlari ke kamarnya, masih tidak percaya dengan nama yang tertera di undangan itu. Dia adalah senior idaman semua wanita di kampusnya dulu, yang juga merupakan kampus Ratri, Lusi dan Risma. Hayunda merupakan mantan ketua BEM yang sangat terkenal dengan pesonanya. Siapapun yang didekatinya pasti klepek-klepek. Apalagi Rina. Jadi yang kemaren itu apa? Chatting-chattingannya dengan Hayunda itu buat apa bila yang digandengnya ke pelaminan adalah Risma. Si pendiam yang tidak banyak kisah itu. Dan Rina kali ini sesenggukan, menangis sepuasnya di dalam kamar. Menangisi kebodohannya selama ini. “Dasar lelaki……, jahat…., hiks…, jahattttt…….” Rina hampir mencabik-cabik bantal yang ada dalam dekapannya. Sementara itu Risma masih panik kebingungan memperhatikan dua orang temannya yang masih belum sadarkan diri. Lusi dan Ratri masih saja pingsan. “Ya Allah apa salahku….??” Jeritnya dalam hati.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization