Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair (halaman 75)

Puisi dan Syair

Ketika Semangat Semakin Sepi

Kulihat sepinya sebuah peradaban, Ketika sepinya kegiatan dibarengi kesepian semangat, Inilah potret para pengemban peradaban, Yang ukhuwahnya sudah mulai memudar. Kulihat gersangnya semangat pewaris kejayaan, Duduk termenung penuh kesenduan, Seakan-akan habis ikut muhasabah seharian, Lantaran sepinya komitmen kedatangan jundi-jundi pilihan.

Baca selengkapnya »

Abu Bakar

Abu Bakar, Hebatnya dirimu, Namamu sungguh abadi dan menginspirasi, Kedudukanmu bersama sang rasul kekasih hati, Multi Level kebaikanmu tumbuh berkembang kini, Bonus dan rewardnya selalu menerangi kuburmu. Abu bakar, Hebatnya dirimu, Kau temani rasul dalam suka dan duka, Kau berikan semua hartamu, Dan menyisakan Allah dan RasulNya untuk keluargamu.

Baca selengkapnya »

Lembutkan Hati Kami Yaa Rabb…

Kami tahu kerasnya batu, Yang jika di sirami lembutnya air akan luruh, Bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun. Tapi hati kami bukanlah batu, Tapi mampu keras melebihi batu kali, Yang jika di sirami beribu nasihat, Tak kan luruh meski zaman terus berganti, Atau bumi hanya tinggal mimpi.

Baca selengkapnya »

Maafkan Aku

Aku mohon, maafkan aku. Sebagai hamba aku terlalu lancang pada PemilikNya. Aku terlalu sombong pada apa yang Dia berikan. Sungguh maafkan akuu... Badanku bergerak, menggigil. Dadaku sesak. Lantunan istighfar tak henti keluar dari mulutku... Maafkan akuu... Aku merasa ada yang akan terjadi pada diriku. Entah apa aku pun tak tahu dan tak mengerti...

Baca selengkapnya »

Aku, Kau, dan NYA

Aku padamu jika kau pada-NYA, Jika kau tak pada-NYA, maka tak mudah bagiku padamu, Jika kau ingin aku padamu maka mendekatlah padaNYA Bukan mendekat langsung padaku, Karena DIA lah yang memegang hatiku. Aku mungkin bisa tanpa kau, Tapi aku tak bisa tanpaNYA.

Baca selengkapnya »

Aku Mahasiswa

Tak pernah kutangisi keadaan negeri ini, Tak pernah kuratapi bencana kesejahteraan anak manusia, Karena aku mahasiswa. Akan kuteliti penyakit kemanusiaan yang terjadi, Akan kuberi obat terbaik untuk kesembuhannya, Karena aku mahasiswa.

Baca selengkapnya »

Ingatlah Allah, Jangan Kau Tanya Caranya

Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Benar, memang seperti itu adanya, Bukan rekayasa atau rayuan, Bukan sekedar retorika dalam kitab suci, Bukan pula fatamorgana di antara kegersangan. Ingatlah Allah, jangan kau tanya caranya. Ingat saja Allah, seperti kau ingat kekasihmu. Sebut saja Allah, seperti kau menyebut nama kekasihmu. Rasakan kehadiran Allah, bahwasanya Dia ada di bagian terdekat tubuhmu.

Baca selengkapnya »
Figure
Organization