dakwatuna.com
Abu Bakar,
Hebatnya dirimu
Namamu sungguh abadi dan menginspirasi
Kedudukanmu bersama sang rasul kekasih hati
Multi Level kebaikanmu tumbuh berkembang kini
Bonus dan rewardnya selalu menerangi kuburmu
Abu bakar,
Hebatnya dirimu,
Kau temani rasul dalam suka dan duka
Kau berikan semua hartamu
Dan menyisakan Allah dan RasulNya untuk keluargamu
Abu bakar,
Hebatnya dirimu
Kau temani rasul berhijrah
Kau tahan sengatan ular yang teramat perih di kaki
Agar tidur rasul di pembaringan pahamu tak terganggu
Abu bakar
Hebatnya dirimu
Tak terhitung pemeluk Islam yang terinspirasi karena dakwahmu
Tak terkira jumlah budak yang kau merdekakan
Kesungguhan perjuanganmu selalu dikenang
Abu Bakar,
Hebatnya dirimu
Gelar As shidiq emang layak untukmu
Tak ada keraguan sedikit pun dengan apa yang disampaikan kekasihmu
Abu bakar,
Pekanya hatimu
Di saat sahabat bersuka cita dengan pidato Rasul di hari Wada
Justru kau menangis sesenggukan berlarutkan duka
Karena kau yakin saat agama telah dimenangkan
Pastilah tugas sang rasul telah selesai
Abu bakar,
Hebatnya dirimu
Di saat Umar yang garang
Tak lagi sangar memerangi Musailamah pembangkang
Kelembutanmu berubah segarang singa
Tekadmu setegar karang lautan
Kau tumpas nabi palsu itu sampai ke akar-akar
Hingga duri-duri kemunafikan tercabut satu persatu
Hingga otot-otot keimanan di hati umat semakin mengekar
Abu bakar,
Hebatnya dirimu
Menenangkan umat yang kehilangan nabinya
Di saat Umar menganggap rasul seperti perginya Musa ke Thursina
Kau bacakan lagi surah ali imran 144
Semuanya tersentak kesadarannya
Seolah-olah ayat agung itu baru diturunkan
Abu bakar,
Hebatnya dirimu
Selalu memenangkan perlombaan amal kebaikan
Dengan siapa pun dan saat kapan pun
Selalu terdepan dalam memperjuangkan Islam
Abu bakar
Hebatnya dirimu
Harumnya namamu
Manisnya akhlakmu
Sucinya hati nuranimu
Abu Bakar,
Hebatnya dirimu
Namamu kan senantiasa melukis hati generasi Rabbani
Sampai detak jantung dunia ini berhenti
Redaktur: Ardne
Beri Nilai: