Afrika

Ulama Mesir yang sekarang bermukim di Qatar, Syaikh Yusuf Qaradhawi, meminta rakyat Mesir untuk tidak memberikan suara pada pemungutan suara (26-27/5) dan memilih capres kudeta yang telah membuat senang zionis Israel.

Sekitar 201 ulama Islam dari berbagai negara sepakat memfatwakan haram hukumnya bagi warga Mesir untuk berpartisipasi dalam Pilpres Kudeta yang akan berlangsung 26-27 Mei ini.

Jamaah Anshar Baitul Maqdis, yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah kudeta Mesir, membantah informasi militer kudeta bahwa salah seorang pemimpinnya, Syadi Al-Mani’iy, telah tewas dalam kontak senjata dengan tentara kudeta.

Penulis dan pemikir terkenal Mesir, Fahmi Huwaidi, dicekal (22/5) di Bandara Internasional Cairo ketika hendak melakukan perjalanan ke Madrid, Spanyol.

Dai asal Kuwait, Dr. Thariq Suwaidan, mengkritik penyelenggaraan pemilu presiden yang sedang berlangsung di Mesir dan Suriah dan mengecam pihak yang mengakui hal itu sebagai pemilihan yang jujur dan demokratis.

Juru bicara pihak pengunjuk rasa di Bambari mengatakan bahwa militer Prancis menembakkan secara serampangan ke arah para demonstran.

Haftar juga menyatakan mendukung Abdul Fattah As-Sisi saat melakukan kudeta militer 30 Juli tahun lalu, karena itu, menurutnya adalah sebuah pembelaan terhadap kehendak rakyat Mesir.

Presiden Kudeta Mesir, Adly Mansur, menggelar pertemuan terbatas guna membahas dan memantau perkembangan situasi di Libya dan pengaruhnya terhadap Mesir setelah upaya kudeta Jenderal Haftar di negara tersebut.

Capres Mesir penantang As-Sisi dalam Pilpres Kudeta 2014, Hamden Shabahi, menyatakan bahwa dirinya masih punya kans besar untuk menang, meskipun hasil pemungutan suara di luar negeri menunjukkan lebih 90% suara pemilih untuk kemenangan As-Sisi (sebagaimana diumumkan Komisi Pilpres Mesir).

Para aktivis muda yang ikut dalam Revolusi 25 Januari 2011 meluncurkan gerakan baru bernama ‘Dhiddak’ (Saya Menentangmu) untuk melawan tokoh kudeta Abdul Fatah As-Sisi.